Sehari Setelah Ethiopian Airlines Jatuh, Pesawat Ural Airlines Mendarat Darurat Akibat Ancaman Bom
Pesawat maskapai asal Rusia, Ural Airlines, terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Heydar Aliyev di Baku, Azerbaijan, Senin (11/3/2019).
TRIBUNPALU.COM - Pesawat milik maskapai asal Rusia, Ural Airlines, terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Heydar Aliyev di Baku, Azerbaijan pada Senin (11/3/2019).
Penerbangan U6-1116 itu sedang dalam perjalanan ke Bandara Domodedovo di Moskwa dari Bahrain.
Dengan mengangkut 225 orang, pesawat tersebut mendarat dengan selamat setelah temuan catatan berisi ancaman bom.
Diwartakan The Sun, seorang pria menemukan catatan tersebut di toilet kemudian menyerahkan menyerahkan kepada kru.
Catatan itu mendorong awak pesawat Airbus A-321 meminta pendaratan darurat di bandara terdekat untuk melakukan pemeriksaan dan mendarat di Baku.
"Alasan pendaratan darurat adalah kecurigaan kapten pesawat terhadap bom di pesawat," kata juru bicara maskapai Ural Airlines.
"Para kru menerima informasi tentang keberadaan benda asing yang mungkin ada di pesawat," ucapnya.
"Mereka meminta pendaratan di bandara terdekat untuk melakukan pemeriksaan keamanan tambahan," ujarnya.
Seorang penumpang yang duduk di kelas ekonomi dicurigai, dan diinterogasi oleh dinas keamanan Azerbaijan.
Tidak ada alat peledak ditemukan di kabin tetapi pemeriksaan tetap berlangsung di bagasi dan memakan waktu beberapa jam.
Penumpang kemudian dievakuasi dan diturunkan dari pesawat.
Mereka dibawa ke terminal bandara dengan menggunakan dua bus.
Insiden ini terjadi sehari setelah pesawat Boeing 737 MAX 8 yang dioperasikan Ethiopian Airlines jatuh selang beberapa menit lepas landas dari Addis Ababa menuju Nairobi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Catatan Ancaman Bom di Toilet Pesawat, Ural Airlines Mendarat Darurat"