Fenomena Badai Matahari Besok, LAPAN RI: Efeknya Tidak Seperti yang Diberitakan

Sejumlah peneliti memprediksi akan terjadi badai matahari besok, Jumat (14/3/2019). Lantas apa efeknya bagi kehidupan?

Editor: Suut Amdani
Twitter @LAPAN_R
Badai Matahari Besok, LAPAN: Efeknya Tidak Seperti yang Diberitakan 

Sejumlah peneliti memprediksi akan terjadi badai matahari besok, Jumat (14/3/2019). Lantas apa efeknya bagi kehidupan?

TRIBUNNEWS.COM - Berdasarkan keterangan dari laman express.co.uk, yang dikutip TribunJabar.id, Kamis (14/3/2019), fenomena badai matahari itu, diprediksi oleh peneliti Space Weather, akan terjadi pada 15 Maret 2019.

"Space weather forecasting experts have predicted the solar storm will reach us on March 15," tulis express.co.uk dalam tulisan soal badai matahari sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari TribunJabar.

Fenomena badai matahari ini, disebut disebabkan oleh lubang berbentuk ngarai di atmosfer atas matahari.

Laman Space Weather menyebut, lubang berbentuk ngarai di atmosfer matahari menghadap bumi.

Baca: Prakiraan Cuaca di DKI Jakarta Jumat 15 Maret 2019, Hujan Ringan Akan Landa Jakarta di Malam Hari

Lubang tersebut memuntahkan aliran angin matahari ke arah bumi.

Fenomena aliran angin matahari menuju ke arah bumi ini disebut pula badai geomagnetik minor G1 dan tidak berbahaya.

Atas informasi prediksi terjadinya badai matahari Jumat besok, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN RI) memberikan informasi di akun twitternya, @LAPAN_RI, Kamis (14/3/2019).

LAPAN mengunggah foto posisi lubang korona di sekitar ekuator matahari pada Rabu (13/3/2019).

Menurut LAPAN, posisi lubang korona di sekitar ekuator matahari memang bisa memelepaskan angin matahari cepat atau badai matahari.

Baca Selengkapnya...

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved