Polisi Sebut Siswi yang Jadi Korban Pengeroyokan di Pontianak Tak Alami Kekerasan Pada Organ Vital

Polisi menyatakan, siswi SMP AD (14) yang menjadi korban pengeroyokan 12 siswi SMA tidak mengalami kekerasan di bagian alat vitalnya.

KOMPAS.com/HENDRA CIPTA
Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Husni Ramli saat menggelar pers rilis terkait perkara pengeroyokan pelajar di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (9/4/2019). 

TRIBUNPALU.COM - Polisi menyatakan, siswi SMP AD (14) yang menjadi korban pengeroyokan 12 siswi SMA tidak mengalami kekerasan di bagian alat vitalnya.

Hal tersebut disimpulkan berdasarkan pengakuan korban, setelah penyidik menemui korban di Rumah Sakit Mitra Medika Pontianak, Selasa (9/4/2019) malam.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Husni Ramli mengatakan, saat kejadian, korban menggunakan celana panjang berjenis kulot, jadi tidak dimungkinkan terjadi kekerasan secara langsung pada organ vital korban.

"Tidak ada colok (organ vital). Karena korban pakai celana panjang kulot," kata Husni, kepada Kompas.com, Selasa (9/4/2019) malam.

Kedatangan penyidik tersebut juga bertujuan mengambil keterangan korban untuk proses penyidikan lebih lanjut.

BACA JUGA:

Petisi #JusticeForAudrey Tembus 2,3 Juta Tanda Tangan, Dukungan Terus Mengalir

KPPAD Kalimantan Barat Akan Gandeng Psikolog dalam Tangani Kasus Pengeroyokan Siswi di Pontianak

Husni menerangkan, saat ini kondisi korban sudah mulai membaik dan sedang dalam proses penyembuhan.

"Sudah membaik kondisinya. Semoga segera pulih, sehingga jika diperlukan bisa langsung dimintai keterangan," ucap dia.

Sebelumnya, Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalimantan Barat akan melibatkan psikolog dalam penanganan perkara penganiayaan 12 pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) kepada seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pontianak, Kalbar.

Sebelumnya, perkara pengeroyokan tersebut diduga berawal dari saling adu komentar di Facebook.

"Kami akan berkoordinasi dengan psikolog untuk membantu pelaku dan korban. Yakni memberikan pendampingan hypnoprana dan psikolog klinis," kata Divisi Hubungan Antar Lembaga KPPAD Kalbar, Sulastri, Selasa (9/4/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi: Tak Ada Kekerasan pada Organ Vital Siswi SMP Korban Pengeroyokan di Pontianak"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved