Korban Pembunuhan di Desa Tana Lanto, Parimo Sebelumnya Pernah Diburu oleh Ali Kalora cs

Pertemuan kedua korban pembunuhan dengan kelompok sipil bersenjata itu bukan kebetulan.

Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz
Suasana di rumah duka korban pembunuhan di Dusun 3 Tokasa, Desa Tana Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Rabu (26/6/2019). (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz). 

TRIBUNPALU.COM, PARIGI MOUTONG - Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tana Lanto, Riswan Baco Ismail, S.Ag, SE. mengemukakan, pertemuan kedua korban dengan kelompok sipil bersenjata itu bukan kebetulan.

"Ini bukan pertama kali, memang sudah berkali-kali terjadi pertemuan antara korban dengan kelompok itu," ujarnya usai pemakaman di Dusun 3 Tokasa, Desa Tana Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Rabu (26/6/2019).

Bahkan kata Riswan, pada tahun 2017, kedua korban sudah menjadi target oleh kelompok radikal ini.

Hanya saja, pada saat penyergapan, kedua korban berhasil meloloskan diri.

Pun peristiwa itu juga sudah dilaporkan ke aparat setempat.

"Tapi memang aparat kesulitan melakukan pengamanan," katanya.

Hal itu dikarenakan kebun warga yang cukup jauh dari pemukiman.

Suasana di rumah duka korban pembunuhan di Dusun 3 Tokasa, Desa Tana Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Rabu (26/6/2019). (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz).
Suasana di rumah duka korban pembunuhan di Dusun 3 Tokasa, Desa Tana Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Rabu (26/6/2019). (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz). (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)

Secara pribadi, Riswan sangat mengutuk keras perustiwa tersebut.

Ia meminta pihak keamanan untuk segera melakukan pemberantasan terhadap kelompok yang dipimpin Ali Kalora itu.

"Karena peristiwa ini bukan pertama kali terjadi, sudah banyak warga khususnya petani yang menjadi korban pembunuhan oleh kelompok ini," ungkapnya.

"Harapan kami, tindakan dari pihak keamanan untuk segera mengejar dan menangkap kelompok tersebut hidup atau mati," tambahnya.

Pengejaran yang dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata terhadap kedua korban, juga dibenarkan oleh H Ahmad, paman korban.

Kata dia, berdasarkan cerita korban, Tamar, beberapa tahun belakangan anggota kelompok sipil bersenjata itu sering melintasi kebun mereka.

Awalnya, ia bertemu kelompok yang dipimpin oleh Daeng Koro, sebelum tewas pada 2015 lalu di Desa Pangi, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong.

Kemudian, beberapa tahun setelahnya, korban ketemu lagi dengan kelompok Ali Kalora.

Ali Kalora cs, menurut cerita korban kepada Ahmad, bersenjata lengkap, bahkan memburu korban.

"Korban pernah bercerita kalau dia pernah ketemu, bahkan dikejar, beruntung lolos," pungkas Ahmad.

(Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved