Ratusan Korban Likuifaksi Sidera, Sigi Minta Bantuan Stimulan Berbentuk Tunai
Ratusan warga korban likuifaksi Sigi menuntut janji pemerintah memberikan bantuan, tak hanya itu, mereka juga minta bantuan dalam bentuk uang tunai
Ratusan warga korban likuifaksi Sigi menuntut janji pemerintah memberikan bantuan, tak hanya itu, mereka juga minta bantuan dalam bentuk uang tunai
TRIBUNPALU.COM, PALU - Ratusan Korban bencana likuifaksi Desa Sidera, Kecamatan Sigi Biromaru, Sigi, Sulawesi Tengah, melakukan aksi demonstrasi, Kamis (7/3/2019).
Aksi yang dipusatkan di Integrated Community Shelter (ICS) ACT itu dilakukan untuk menolak bantuan stimulan berupa barang.
Warga korban likuifaksi mengarapkan bantuan stimulan dalam bentuk tunai.
Ketua Forum Korban Likuifaksi Desa Sidera, Nirwan, mengatakan, penberian bantuan stimulan dinilai lebih tepat dalam bentuk uang tunai.
Baik bantuan untuk rumah rusak berat, sedang dan ringan.
Pasalnya, jika bantuan yang diberikan berbentuk barang, ditakutkan tidak tepat sasaran.
"Bantuan stimulan itu maunya warga di sini, diberikan kepada kami itu, diuangkan saja, untuk bahan bangunan kami sangat menolak keras," katanya.
Penolakan warga terhadap mekanisme bantuan stimulan ini, bukan tidak beralasan.
Menurut Nirwan pemerintah semestinya mempertanyakan terlebih dahulu apa yang menjadi kebutuhan warga yang harus dipenuhi secepatnya.
"Kebutuhan warga hanyalah warga yang tahu," katanya.
"Terus bagaimana warga yang sudah tidak punya lahan akibat likuifaksi, kalau bantuannnya berbentuk bahan bangunan, mau dia bangun di mana?" Tanya Nirwan.
Selain itu, Nirwan juga mengaku masih sangat bingung dengan kepastian pemerintah dalan menyalurkan bantuan stimulan.
Hingga saat ini kata dia, belum ada sosialisasi dari pemerintah terkait kapan bantuan tersebut disalurkan.
"Ini sampai sekarang tidak jelas," katanya.