Terkini Palu
Berdayakan Masyarakat, Bank Sampah Terima Penjualan Plastik Sebanyak-banyaknya
Melalui program ini, Kafrawi dapat mengajak masyarakat di Kota Palu untuk sadar sampah dan memilah sampah.
Penulis: Haqir Muhakir |
TRIBUNPALU.COM, PALU -- Hadirnya bank sampah di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, menjadi peluang bisnis baru bagi warga Kota Palu.
Sebab, tempat pengolahan sampah plastik menjadi cacahan plastik itu, membutuhkan bahan baku plastik bekas dalam jumlah yang banyak.
Bank sampah membeli plastik bekas dari warga setiap hari, dengan harga Rp3.000 per kg-nya.
Direktur Bank Sampah Emas Duta Recycling The Gade Clean & Gold, M. Kafrawi Al- Kafiah mengatakan, selama produksi 4 bulan terakhir, ketersediaan bahan baku plastik bekas dirasa telah mencukupi.
• Bank Sampah Pegadaian di Palu, Tukarkan Sampah Jadi Emas
Lanjutnya, yang menjadi kendala adalah mencari mitra yang menyediakan sampah plastik, baik dari pengepul maupun dari perseorangan yang jual ecer.
"Kita butuh bahan baku yang banyak, kita butuh bahan baku yang tidak terbatas," ujarnya kepada tribunpalu.com, Jumat (8//3/2019).
Hal itu kata dia, sekaligus untuk pemberdayaan masyarakat.
Melalui program ini, Kafrawi dapat mengajak masyarakat di Kota Palu untuk sadar sampah dan memilah sampah.
• Bank Sampah Palu Kirimkan 10 Ton Olahan Daur Ulang ke Surabaya di Tiap Pengantaran
"Jadi kita bayarnya sistem per kg, sehingga seluruh masyarakat bisa ikut berpartisipasi. Karena kita bayarnya per kg bukan per bulan," jelasnya.
Hasilkan olahan daur sampah ulang hingga Puluhan Tol
Tercatat, bank sampah yang dikelola oleh M Kafrawi Al- kafiah itu, sudah beroperasi selama 4 bulan terakhir.
• Info Cuaca Sulteng, Jumat 8 Maret 2019, Palu Hujan di Siang Hari dan Berawan Malam Harinya
Dalam sebulan bank sampah di Kota Palu bisa menghasilkan cacahan plastik hingga 20 ton lebih.
"Dikirim ke Surabaya. Sekali Kirim 12 ton. Makanya saya hitung 20 ton. Karena paling rendah 10 ton per kontenernya (peti kemas)," ujar M Kafrawi.

Saat ini Kafrawi mengakui masih menjual ke Surabaya.
• Pengunjung Danau Tambing Meningkat Drastis, Pengurus Minta Wisatawan Sadar Lingkungan
Untuk permintaan dari daerah lain, seperti Tanggerang dan Jakarta, pihaknya bisa memenuhi asalkan harga cocok.
Sebab tak jarang mereka tekor dengan ongkos kirim yang tinggi.
Di Surabaya katanya, cacahan plastik yang mereka produksi akan diolah kembali menjadi biji plastik, kemudian menjadi furniture.
"Insha Allah ke depan kita akan buat biji plastik lagi. Sekarang ini masih cacahan plastik," tambahnya.
(tribunpalu.com/Muhakir Tamrin)