Pemda Sigi Minta Pemerintah Pusat Segera Selesaikan Masalah Air di Lokasi Pertanian

TRIBUNPALU.COM, PALU - Sebanyak 7.000 hektare lahan pertanian di Kabupaten Sigi, belum bisa difungsikan hingga Kamis (28/3/2019).

Keringnya Irigasi Gumbasa akibat gempa bumi dan likuifaksi pada 28 September 2018, membuat area pertanian di empat kecamatan tidak bisa ditanami.

Tiga kecamatan yang terdampak itu, Kecamatan Tanambulava, Kecamatan Gumbasa, Kecamatan Sigi Biromaru, dan Kecamatan Marawola.

Terkait itu, Bupati Sigi Muhamad Irwan meminta, pemerintah pusat khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera membangun kembali irigasi di kabupaten itu.

• Hadir di Launching Revitalisasi Usaha Industri Pasca Bencana Sulteng, Menteri Airlangga Acung Jempol

"Ini sangat penting karena ini kekuatan ekonomi kita," ujarnya saat ditemui di sela-sela kunjungan Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, di Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru.

Sebab lanjutnya, pembangunan irigasi adalah kewenangan pusat bukan kewenangan pemerintah daerah.

"Informasinya sudah selesai ditender dan sementara dikerjakan. Dan memang inibsnagat penting," jelasnya.

Oleh karena itu kata Irwan, dihaarpkan agar pemerintah pusat bisa segera menyelesaikan, khususnya untuk Kementerian PUPR pusat.

Maupun untuk instansi terkait lainnya, seperti Balai Wilayah Sungai Sulawesi.

• Menteri Perindustrian Bantu 14 Pelaku Industri Kecil & Menengah di Sigi Lewat Rumah Produksi

Saat ini, Pemda Sigi sedang mempercepat pembangunan irigasi desa dan sumur tanah dangkal.

Untuk memberikan pengairan terhadap lahan-lahan pertanian yang kering.

"Untuk irigasi desa yang sifatnya dana oemda, itu yang kita intervensi," terangnya.

(TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)