Pemilu 2019
PSI Tak Mampu ke Parlemen pada Hasil Quick Count, Tsamara Amany: Kami Tak Akan Berhenti Berjuang
Tak menuduh lembaga quick count yang ada berbuat curang, Tsamara mengakui bahwa partainya memang belum mendapatkan suara yang cukup untuk ke parlemen.
TRIBUNPALU.COM - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengakui kekalahannya pada Pileg 2019 kali ini.
Hal itu terjadi setelah partai yang diketuai oleh Grace Natalie itu gagal melenggang ke Senayan.
Fakta tersebut terungkap setelah data quick count menunjukkan PSI tak memenuhi ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Dari hasil quick count atau hitung cepat lembaga survei, PSI hanya mendapatkan suara sekitar 2 persen.
Menilik hasil tersebut, Tsamara Amany sebagai satu di antara Ketua DPP PSI ikut buka suara menanggapi.
Tak menuduh lembaga quick count yang ada berbuat curang, Tsamara mengakui bahwa partainya memang belum mendapatkan suara yang cukup untuk ke parlemen.
Namun begitu, dia menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada para relawan dan pemilih yang selama ini mendukung PSI.
Hal ini disampaikannya melalui cuitan yang dibagikannya dari hari Rabu (17/4/2019).
Tsamara Amany menulis pesan berikut di akun miliknya di @TsamaraDKI:
"Berangkat dengan kepala tegak. Keluar dengan kepala tegak.
Setelah kami kalah, kami tak akan berhenti berjuang. Tak ada perjuangan yang sia-sia.
Terima kasih atas 3 juta orang yang telah memberikan suaranya.
We will be back, stronger!"
Grace Natalie juga mengakui partainya tak lolos parlemen
"Menurut quick count, PSI mendapat 2 persen. Dengan perolehan itu PSI tidak akan berada di Senayan lima tahun ke depan," ujar Grace seperti dikutip dari pernyataan resmi yang diunggah di situs resmi PSI, Rabu (17/4/2019).
Grace mengatakan, pihaknya telah berjuang dan tidak menyalahkan siapapun atas kekalahan itu.
Kader, pengurus, caleg PSI, telah bekerja keras meyakinkan rakyat.
"Tapi inilah keputusan rakyat melalui mekanasime demokrasi yang harus kami terima dan hormati," ujar Grace.