Ancam Bantai Pekerja Freeport dan Serukan Perang, KKB Papua Ternyata 'Lemah' Hadapi Nyinyir Warganet

Ancaman perang dan pembantaian oleh KKB Papua diunggah di status akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Kamis (16/5/2019)

Editor: Wahid Nurdin
Facebook/TPNPB
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Pernyataan perang dan ancaman pembantaian oleh KKB Papua ini diunggah lewat status di akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pada Kamis (16/5/2019) lalu. 

"Apabila terjadi perang dan karyawan yang bukan bersenjata terjadi korban untuk hal itu TPNPB umumkan dan sampaikan sebelum terjadi perang agar setiap orang yang bukan bersenjata atau warga sipil wajib kosongkan wilayah Tembagapura. TPNPB akan menembak mati seorang yang bukan bersenjata tetapi yang masih berada di wilayah Tembagapura sesudah pengumuman pernyataan perang ini dikeluarkan. Pernyataan ini akan berlaku terhitung dari hari pernyatan ini publikasi kepada public sampai pada perang memulai. Jika terdapat korban warga sipil atau seorang yang bukan bersenjata, adalah resiko akibat dari tidak mengindahkan dari pengumuman perintah perang ini."

"TPNPB inginkan aktifitas pertambangan emas di Tembagapura harus dihentikan sebelum Indonesia melaksanakan Tuntutan TPNPB, untuk hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua Barat. Sebelum terwujud tujuan TPNPB untuk kemerdekaan bangsa Papua, perang tidak akan pernah berhenti, jika sampai Indonesia tidak inginkan Kemerdekaan Papua maka perang sampai pada dunia kiamat."

"Pernyataan ini disampaikan langsung melalu rekaman video yang telah diterima Markas Pusat KOMNAS TPNPB pada hari Senin tanggal 6 Mei 2019. Pernyataan Sikap saksikan pada video yang disampaikan langsung oleh Panglima KODAP 8 Intanjaya dari Markas Kemabu. Silakan click di link dibawa ini: https://www.youtube.com/watch?v=MSBZqEZBHX4"

"Demikian Siaran Perss KOMAS TPNPB-OPM yang mana mengumumkan Pernyataan Panglima KODAP VIII Kemabu Intan Jaya, Papua. Siran Pers ini dapat dikeluarkan dari Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM pada hari Senintanggal 6 Mei 2019, guna dapat menjadi Perhatian oleh semua pihak. Terima kasih atas Perhatian dan kerja sama yang baik. Silahkan diteruskan kepada semua Journalist di seluruh dunia. oleh juru Bicara KOMNAS TPNPB-OPM Tuan Sebby Sambom"

Namun, ada postingan yang cukup menyita perhatian warganet dalam akun Facebook tersebut.

Yakni saat admin akun Facebook TPNPB meminta warganet Indonesia tidak membully mereka di media sosial.

Mengutip laman GridHot.id, warganet Indonesia beramai-ramai menyerbu kolom komentar akun Facebook TPNPB atas tindakan yang mereka lakukan.

Sebagian besar komentar berisi hujatan, cacian, dan kecaman warganet Indonesia.

Tak ayal, admin akun Facebook TPNPB pun merasa panas ketika membacanya.

Hingga akhirnya, admin akun Facebook TPNPB mengunggah status yang isinya bernada permintaan agar warganet Indonesia tidak 'membully' mereka di media sosial.

Status ini diunggah pada hari yang sama setelah mengeluarkan status berisi ancaman pembantaian pekerja PT Freeport dan perang terhadap Indonesia.

Bahkan status tersebut juga menyatakan pihaknya adalah pejuang perdamaian dan keadilan.

"TPNPBNews Admin would like to advise all members, supporters and Indonesian citizen please kindly to avoid negative attacks one and other on your conversation. We are all peace and justice fighters. Thank you"

"Admin TPNPBNews ingin memberi nasihat kepada semua anggota, pendukung, dan warga negara Indonesia, silakan hindari serangan negatif satu dan lainnya dalam percakapan Anda. Kita semua pejuang perdamaian dan keadilan. Terima kasih"

Namun, status ini pun kembali diserbu komentar pedas para warganet:

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved