Dapat Sanksi dari Komdis PSSI, PSS Sleman Ajukan Banding Minta Keringanan Hukuman
PSS Sleman akhirnya melayangkan banding terkait sanksi yang diberikan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
TRIBUNPALU.COM - PSS Sleman akhirnya melayangkan banding terkait sanksi yang diberikan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Sebelumnya, PSS Sleman dan Arema FC mendapatkan sanksi dari Komdis PSSI akibat kerusuhan yang terjadi pada pertandingan pembuka Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (24/5/2019).
PSS Sleman mendapatkan hukuman berupa denda sebesar Rp 50 Juta dan penutupan tribun selatan sebanyak empat pertandingan.
Selain itu, Panpel PSS Sleman juga tidak luput dari sanksi denda sebesar Rp 150 Juta.
• Tak Kunjung Dapatkan izin Keramaian, Laga Persija vs Bali United di Bekasi Terancam Ditunda
Panpel PSS Sleman dinilai gagal menyelenggarakan pertandingan dengan baik.
PSS Sleman sempat menerima sanksi yang diberikan oleh Komdis PSSI dan mengaku tidak akan melakukan banding.
Namun dikutip dari TribunJogja.com pada Jumat (14/5/2019), PSS Sleman memutuskan untuk mengambil langkah banding dengan tujuan mendapatkan keringanan.
Keputusan tersebut tertuang dalam surat nomor 511/Spm/PSS/V/2019 yang ditujukan kepada Komdis PSSI.
Manajemen PSS Sleman keberatan dengan sanksi yang berupa penutupan tribun selatan selama empat pertandingan.
Manajemen berharap, hukuman tersebut bisa dikurangi menjadi dua pertandingan atau hingga bulan Juni, atau sampai pertandingan menjamu Bhayangkara FC, Jumat (21/6/2019).
"Dengan beberapa pertimbangan dan fakta di lapangan, (kami) meminta agar sanksi penutupan tribun hanya berlaku untuk pertandingan hingga bulan Juni," tulis pernyataan manajemen PSS Sleman, dikutip dari TribunJogja.com.
"Dengan adanya bukti dan fakta di lapangan yang disertakan sebagai bentuk keberatan, PSS berharap pengurangan sanksi dapat dikabulkan, dan menjadi pembelajaran untuk kemudian hari," tutupnya.
Pertandingan pertama yang akan dilalui PSS Sleman tanpa dukungan dari BCS (pendukung yang menempati tribun selatan) adalah laga melawan Semen Padang, Sabtu (25/5/2019) .
Arema FC juga Lakukan Banding
Arema FC memberikan protes atas sanksi yang diberikan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk timnya.
Dikutip dari Surya.co.id pada Senin (20/5/2019), menanggapi keputusan dari Komdis PSSI, Ceo Arema FC, Agoes Soerjanto mengaku tidak terima dan akan melakukan banding atas sanksi tersebut.
Agoes Soerjanto menilai panpel PSS Sleman lah yang seharusnya mendapatkan sanksi lebih berat ketimbang Arema FC.
"Seharusnya Panpel PSS Sleman yang didenda lebih berat karena gagal memberikan rasa aman bagi tim tamu," ucap Agoes Soerjanto.

Selain itu Agoes Soerjanto juga menilai panpel PSS Sleman tidak siap untuk menggelar pertandingan.
"Apalagi ini laga pembuka, panpel tentunya sudah harus mempersiapkan jauh lebih baik dari laga biasa. Faktanya, justru timbul ricuh karena ketidaksiapan panpel. Jika tidak siap sejak awal, ajukan penundaan," ujar Agoes Soerjanto melalui keterangan tertulis, Senin (20/5/2019) dikutip dari Kompas.com.
Panpel PSS Sleman juga dinilai tidak bisa memberikan kenyamanan untuk suporter maupun tim tamu.
Dirinya juga menjelaskan kejadian-kejadian tidak mengenakkan yang terjadi pada laga melawan PSS Sleman yang sangat merugikan Arema FC.
"Bahkan, Aremania di luar stadion mulai laga berlangsung sampai pulang dilempari mercon, flare, kembang api, bahkan ada molotov, batu, dan benda-benda tajam."
"Bagaimana tidak berdampak secara psikis kepada pemain dan suporter saat itu, bahkan, sekarang masih ada yang mengalami trauma," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul PSS Sleman Ajukan Banding atas Sanksi dari Komdis PSSI, Keberatan soal Penutupan Tribun