Ramadan 2019
Selain Itikaf, Ini Ibadah yang Bisa Dilakukan oleh Wanita Haid untuk Raih Lailatul Qadar
Itikaf selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan adalah amal kebajikan yang senantiasa dijaga oleh Rasulullah SAW.
TRIBUNPALU.COM - Saat seorang wanita sedang datang bulan atau haid, ia tidak diperbolehkan Itikaf di masjid karena keadaannya tidak suci.
Namun, ada beberapa ibadah lain yang bisa dilakukan wanita haid selain Itikaf.
Itikaf selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan adalah amal kebajikan yang senantiasa dijaga oleh Rasulullah SAW.
Pada tahun beliau wafat, beliau bahkan beritikaf selama dua puluh hari.
Tidak heran apabila para ulama menjelaskan bahwa hokum Itikaf adalah sunnah muakkadah.
Itikaf sudah semestinya menjadi amalan andalan orang-orang shalih, sebagai satu sarana utama untuk meraih lailatul qadar.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا : أنَّ النبيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ العَشْرَ الأوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ ، حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ تَعَالَى ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ .
Dari Aisyah RA berkata: “Nabi SAW senantiasa beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, sampai Allah SWT mewafatkan beliau. Sepeninggal beliau, istri-istri beliau juga melakukan I’tikaf.” (HR. Bukhari no. 2026 dan Muslim no. 1172)
Itikaf di masjid memang sunah muakkadah yang sangat efektif untuk taqarrub dan meraih Lailatul Qadar.
Sungguh beruntung dan berbahagialah orang yang mampu melakukannya.
Namun bagi orang-orang yang tidak mampu beritikaf, seperti wanita yang sedang haid, terdapat banyak alternatif amalan yang tidak kalah keutamaannya dari Itikaf.
Dikutip TribunStyle.com dari arrahmah.com, berikut berbagai amalan yang dianjurkan bagi yang tidak bisa beritikaf di masjid :
1. Menyediakan makanan berbuka dan sahur
Menyediakan makanan berbuka dan sahur untuk orang yang beritikaf menjadi amalan yang hebat.
Menyediakan makanan berbuka atau makanan sahur untuk orang yang melakukan shaum dan Itikaf, niscaya kita akan mendapatkan pahala yang sama dengan pahala shaum dan Itikafnya.