Komentar Wasekjen PDI Perjuangan Jika Demokrat dan PAN Keluar dari Koalisi Prabowo-Sandiaga

Tak bergabungnya Partai Demokrat dan PAN dengan koalisi Prabowo-Sandiaga pascapilpres 2019 bukanlah pengkhianatan.

Editor: Wahid Nurdin
Tribunnews.com/Jeprima
Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno didampingi para petinggi partai pendukung saat mendeklarasikan kemenangan terkait penyelenggaraan Pilpres 2019 di kediamannya Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2019). Prabowo Subianto ditemani Sandiaga Uno kembali menyatakan kemenangannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 berdasarkan perhitungan lebih dari 62 persen hitungan real count internal pada pemilu 2019. 

Bikin Kubu Prabowo-Sandiaga Meradang

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade menanggapi cuitan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief.

Andre pun mempersilakan jika partai berlambang mercy itu bergabung dengan pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Maruf Amin.

Ayah Dewi Perssik Meninggal Dunia, Rosa Meldianti: Meldi Lagi Mimpi?

Andre Rosiade di Cikeas.
Andre Rosiade di Cikeas. (Tribunnews.com/Amriyono Prakoso)

"Kalo Demokrat mau gabung ke 01, ataupun Agus Yudhoyono mau jadi Menterinya Pak Jokowi, silakan monggo," kata Andre kepada wartawan, Jumat (7/6/2019).

Andre juga membantah jika BPN Prabowo-Sandiaga menyalahkan pimpinan Partai Demokrat terkait kekalahan yang diderita Prabowo-Sandiaga.

Ia menegaskan selama ini pihaknya selalu terbuka dan menerima saran-saran dari pimpinan Demokrat, termasuk sang Ketum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Arus Balik Lebaran 2019, Seorang Kakek Sempat Tertinggal di Rest Area KM 62 Tol Cikampek

Andre Rosiade pun meminta Andi Arief tidak cari perhatian alias caper.

"Udah lah Bang Andi enggak usah caper melulu. Kami enggak ada urusan mau menyampuri atau pun mau menyalahkan," ujarnya.

Gerak-gerik PAN

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan Ketua MPR sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Istana Kepresidenan Jakarta, rabu (24/4/2019).

Pertemuan keduanya itu memunculkan spekulasi yang kini mewarnai konstelasi politik pasca-Pemilu 2019.

Lalu apakah pertemuan tersebut memungkinkan PAN justru berbalik arah bergabung dengan koalisi Jokowi?

Wakil Ketua Umum PAN, Bara Hasibuan mengatakan meski kedatangan Zulkifli Hasan ke istana sebagai Ketua MPR, namun posisi Ketua Umum PAN tetap melekat.

Oleh karena itu ia menilai peristiwa tersebut sebagai bentuk kenegarawanan Zulkifli Hasan.

Ditanya Pekerjaan sang Ayah, Jawaban Jan Ethes Buat Jokowi Tertawa

Kiri-kanan: Wakil Ketua Umum PAN Barra Hasibuan, Asman Abnur, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Wakil Ketua Umum PAN Mulfachri Harahap, Bendahara Umum Nasrullah, Ketua DPP PAN Yanri Susanto dan Eko Hendro Purnomo di Kantor Fraksi PAN di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (25/3/2015).
Kiri-kanan: Wakil Ketua Umum PAN Barra Hasibuan, Asman Abnur, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Wakil Ketua Umum PAN Mulfachri Harahap, Bendahara Umum Nasrullah, Ketua DPP PAN Yanri Susanto dan Eko Hendro Purnomo di Kantor Fraksi PAN di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (25/3/2015). (Imanuel Nicolas Manafe/Tribunnews.com)

"Itu menunjukkan sikap kenegarawanan dari pak Zulkifli sebagai ketua MPR dan posisinya tidak bisa dipisahkan pak Zul adalah ketum PAN," kata Bara di Kompleks Parlemen, Senayan,Jakarta, Kamis, (25/4/2019).

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved