90 KK Pengungsi di Masjid Agung Akhirnya Dapat Hunian Sementara
Sebagian pengungsi yang tinggal di tenda pengungsian Masjid Agung Palu akhirnya bisa bernapas lega.
TRIBUNPALU.COM, PALU - Sebagian pengungsi yang tinggal di tenda pengungsian Masjid Agung Palu akhirnya bisa bernapas lega.
Pasalnya, dalam waktu dekat ini 90 KK korban bencana 28 Semptember 2018 itu akan segera tinggal di hunian sementara.
Rencananya, mereka akan tinggal di hunian sementara yang dibangun oleh Kompas di Jl Asam 3, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat.
90 KK ini ialah mereka yang layak mendapat hunian sementara dari 315 KK yang tinggal di tenda kompleks Masjid Agung Palu itu.
"Kami senang juga, karena sudah kama kami harap dapat bantuan hunian sementara," kata Warga Lere, Fatmawati, Jumat (14/6/2019).
Kata Fatma, sembilan bulan menanti bukan waktu yang singkat.
Ia bersama keluarga hanya bisa sabar menunggu bantuan hunian sementara.
• Kerap Digunakan Mabuk dan Selingkuh, Tenda Pengungsian di Kompleks Masjid Agung Palu Akan Dibongkar
Fatma pun sangat setuju dengan rencana pemerintah untuk membongkar tenda karena sudah disalahgunakan oleh sebagian orang.
Namun, Fatma berharap, pemerintah dapat mencarikan solusi bagi warga yang tidak mendapat hunian sementara karena sebelumnya tinggal di kos-kosan atau rumah kontrakan.
"Kasian juga, apalagi, mereka belum punya kerja, mau bayar dengan apa untuk sewa kos," kata Fatma.
• Prakiraan Cuaca 33 Kota Besar di Indonesia, Sabtu (15/6/2019), Mamuju Berawan, Bengkulu Hujan Lokal
Sementara Camat Palu Barat, Kapau Bauwo mengaku tidak ada penolakan warga untuk dipindahkan.
Itu dikarenakan kondisi tenda yang sudah tak layak pakai lagi.
"Pengungsi hampir 9 bulan tinggal di tenda, sementara jangka ketahanan tenda pengungsian itu hanya kurang lebih tiga bulan," ujar Kapau.
Kata dia, 90 KK yang mendapat bantuan hunian sementara itu tidak perlu khawatir.
Karena untuk kelengkapan fasilitas listrik sudah diupayakan oleh pihak BPBD Sulteng.
