Rektor Paparkan Upaya IAIN Palu dalam Membentuk Intelektual Muslim Moderat

TRIBUNPALU.COM, PALU -- Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, di Provinsi Sulawesi Tengah, memiliki cita-cita menjadikan para alumni memiliki kapasitas sesuai disiplin ilmu pengetahuan, dan berketerampilan.

Juga memiliki pemahaman keagamaan dengan keunggulan moderasi Islam, serta mampu memberikan solusi kepada masyarakat di tengah masalah keagamaan, sosial, ekonomi, dan politik

Hal itu diungkapkan oleh Rektor IAIN Palu, Prof Dr H Saggaf S Pettalongi, saat dihubungi Kamis (20/6/2019) siang.

Menurut Prof Sagaf, sapaannya, tidak mudah bagi IAIN Palu untuk mencapai hal itu, sebab berbagai tantangan tentu akan muncul.

Bahkan ada dan menyebarnya paham radikal turut serta menambah tantangan tersendiri bagi IAIN Palu dalam menjaga marwah Kementerian Agama RI, serta menjunjung tinggi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Kementerian Agama menyebut radikalisme sebagai salah satu paham yang ekstrem, di dunia pendidikan justru tumbuh di sekolah umum.

Salah satu pemicunya adalah waktu ajar pendidikan agama yang sedikit.

"Sehingga pemahaman terhadap agama menjadi tidak optimal dan menyeluruh, porsi pendidikan agama di sekolah non-agama umumnya hanya dua jam setiap pekan sehingga materi keagamaan menjadi kurang," jelasnya.

Inilah yang kemudian menjadi salah satu latar belakang bagi Rektor Prof Dr H Sagaf S Pettalongi menyusun strategi, program kegiatan akademik selain untuk menunjang upaya pencerdasan mahasiswa, juga agar mahasiswanya tidak terpapar paham radikal.

"Kita menginginkan agar mahasiswa dapat memahami Islam, seperti Islam yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW, yaitu, Islam Rahmatan Lilalaamin atau Islam Wasathiyah, atau dalam bahasa Indonesia di sebut Islam moderat," terangnya.