Kisah Pilu Sarmiskam, Warga Bantul Yogyakarta yang Tinggal Sebatang Kara di Kandang Kambing
Sarmiskam terpaksa harus tidur dan tinggal di kandang ternak. Ia hidup satu atap bersama empat kambing yang ia pelihara.
Di Jambidan, ia diminta oleh tetangganya, Sogiran, untuk mengurus kambing.
Ia akhirnya mulai menetap dan tinggal di kandang kambing tersebut sejak tahun 2010.
Pernah Punya Rumah
Sebelum tinggal di kandang kambing, Sarmiskam sebenarnya pernah memiliki rumah.
Rumah tersebut merupakan bantuan untuk korban gempa tahun 2006 silam. Namun, ia enggan menempati karena alasan terlalu bagus.
Rumah itu akhirnya telah tiada. Ia mengaku lebih nyaman dan memilih menetap di kandang ternak bersama empat kambing titipan dari tetangganya, Sogiran.
Bekerja sebagai Pemulung
Kebutuhan makan sehari-hari, Sarmiskam sering mendapatkan bantuan dari warga setempat. Namun bukan berarti dia tak mau berusaha.
Setiap hari Sarmiskam bekerja sebagai pemulung.
Ia berkeliling jalan kaki mencari rongsokan. Hasilnya, terkadang mendapatkan uang Rp 30 ribu.
Uang tersebut digunakan untuk kebutuhan hidup dan biaya kesehatan.
Tidur Bersama Empat Kambing
Setiap hari Sarmiskam tidur di kandang kambing. Bersama empat kambing peliharaan.
Kandang tempat tinggalnya sangat sederhana. Seperti kandang ternak pada umumnya.
Terbuat dari kayu. Beralaskan tanah. Didalamnya hanya ada satu dipan kayu dengan kasur lusuh sebagai tempat istirahat.