Kritik Insfrastruktur Jokowi, Fahri Hamzah: Bangsa Indonesia Disatukan oleh Jembatan Pengertian
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik tentang infrastruktur fisik yang dilakukan oleh Presiden Jokowi.
TRIBUNPALU.COM - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik tentang infrastruktur fisik yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya ada yang salah dari pemikiran tentang pembangunan insfrastruktur tersebut.
Ia berpandangan bahwa bangsa Indonesia tidak disatukan oleh jalan tol melainkan oleh jembatan pengertian.
Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (10/7/2019).
• Menteri ESDM dan BUMN Kena Tegur Presiden Jokowi di Sidang Kabinet Paripurna
• Warga Minta Pemerintah Segera Perbaiki Infrastruktur di Pantai Kampung Nelayan
"Pemerintah ini menganggap bahwa Indonesia ini disatukan oleh bangunan-bangunan jalan dan infrastruktur, jalan tol dan sebagainya itu."
"Pekan lalu presiden membuat Twitter mengeluh kita sibuk membuat jalan tol, kita masih berdebat tentang kebencian."
"Karena jalan pikirannya yang salah, kita ini bangsa ini tidak pernah disatukan oleh jalan dan tol, bangsa ini disatukan oleh jembatan pengertian dan jalan pikiran," ungkap Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah juga memberikan contoh tentang tindakan dilakukan Bung Karno untuk menyatukan bangsa Indonesia.
"Itulah sebabnya para ons father seperti Bung Karno jasanya kepada bangsa ini adalah karena dia mengajak kita berpikir terus menerus, tentang masa depan kita, tentang mimpi kita, tentang cita-cita bersama kita."
"Sehingga seluruh orang di seluruh Indonesia itu mendengar ada wakil-wakilnya yang berbicara secara bebas merdeka dan mewakili perasaan mereka, itu yang menyebabkan mereka bersatu," ujar Fahri Hamzah.
Menurutnya kebebasan berpendapat yang terjadi saat ini dapat menghancurkan jembatan pengerian di antara bangsa Indonesia.
Hal tersebut akan memecahkan persatuan bangsa Indonesia.
• Pemulangan Rizieq Shihab jadi Syarat dari Prabowo ke Jokowi Bila Ingin Rekonsiliasi
"Tapi kalau kemudian kebebasan berpendapat itu mendapatkan represi, tokoh-tokoh kemudian mendapatkan pembatasan itu sama dengan merubuhkan jembatan pengertian di antara kita dan tinggal tunggu waktu orang akan pecah," ungkap Fahri Hamzah.
Lantas ia mengimbau kepada seluruh pihak agar tidak meremehkan adanya keperluan membangun jalan pikiran dan jembatan pengertian di antara masyarakat.
Menurutnya untuk dapat mewujudkan hal ini membutuhkan orang-orang yang mempunyai kapasitas.
"Jangan mengunderestimate bahwa keperluan membangun jalan pikiran, jembatan pengertian itu penting sekali bagi kita, membangun culture demokrasi kita."
"Ini lagi-lagi perlu orang yang punya kapasitas, kalau presiden tidak bisa menarasikan ini harus ada yang bisa menarasikan ini ," sambungnya.
Seperti diketahui pembangunan infrastruktur terutama insfrastruktur fisik seperti proyek jalan tol dan bandara menjadi program kerja utama yang gencar dilakukan Jokowi dalam masa jabatannya sebagai presiden pada periode 2014-2019.
Jokowi mengatakan bahwa dalam empat tahun pemerintahannya mampu membangun jalan tol sepanjang 782 kilometer.
"Selama empat tahun, kita telah membangun 782 kilometer. Dan hitungan kita, akhir tahun 2019 ini akan ada tambahan, sehingga total selama lima tahun nanti menjadi 1.854 kilometer," ujar Jokowi seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Minggu (3/2/2019).
• Soal Pemulangan Rizieq Shihab Jadi Syarat Rekonsiliasi: Ini Tanggapan Ali Ngabalin hingga Moeldoko
Ia berharap dengan adanya pembangunan jalan tol ini dapat meningkatkan perkembangan ekonomi, wisata, maupun industri setiap wilayah yang dilalui jalan tol tersebut.
Pada periode kedua 2019-2024 ternyata pembangunan infrastruktur masih masuk ke dalam program kerja Jokowi.
Jokowi sudah memiliki beberapa program kerja yang akan dijalankan.
Program kerja tersebut ada yang merupakan lanjutan dari program sebelumnya namun ada juga yang baru akan dijalankannya di periode 2019-2024 ini.
Lewat acara Kompas Pagi di Kompas TV edisi Selasa (2/7/2019), Jokowi menyebutkan lima program kerja yang akan dijalankan.
"Bagaimana program yang akan bapak jalankan? Apa dan seperti apa?" ujar Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Ninuk Mardiana Pambudy.
Program pertama yang akan dijalankan Jokowi adalah melanjutkan pembangunan infrastruktur secara lebih cepat dan lebih meluas.
"Kita akan tetap teruskan continue untuk membangun infrastruktur secara lebih meluas dan lebih cepat pertama," ujar Jokowi.
Kemudian program kedua yang akan dijalankan adalah pembangunan sumber daya manusia.
Menurut Jokowi dengan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia dapat membuat Indonesia semakin bisa bersaing dengan negara-negara lainnya.
"Yang kedua kita akan mulai menggeser, strategi menggeser yaitu pada pembangunan sumber daya manusia."
"Karena dua pondasi ini penting sekali bagi kita untuk bersaing ke depan dengan negara-negara lain," papar Jokowi.
• Jokowi Ungkap Sebuah Kalimat Bijak yang Sempat Disampaikan Sutopo Purwo Nugroho
Program ketiga yang dijalankan Jokowi adalah membuka investasi dan meningkatkan eksport.
Hal ini dianggap Jokowi dapat menguntungkan Indonesia lantaran dengan banyaknya investasi yang masuk ke Indonesia maka pemerintah juga dapat membuka lapangan pekerjaan sebanyak mungkin.
"Yang ketiga kita akan terus membuka investasi dan meningkatkan eksport."
"Ini akan membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya."
"Membuka investasi merupakan salah satu cara yang paling cepat untuk membuka lapangan kerja," ungkap Jokowi.
Lalu dia menjelaskan bahwa program ketiga tersebut akan berkaitan dengan program keempat yang akan dijalankannya.
Program keempat tersebut merupakan reformasi birokrasi dan reformasi struktural.
"Tapi disini ada masa-masa yang harus kita atasi, urusan yang berkaitan dengan perijinan, nah ini diselesaikan dengan yang keempat."
"Yaitu reformasi birokrasi dan reformasi struktural.
"Kita ingin pemerintah kita ini efektif, efisien dan tidak bertele-tele," ujar Jokowi.
Penggunaan dana APBN yang tepat sasaran juga menjadi program kerja yang akan dijalankan Jokowi.
"Yang kelima itu penggunaan APBN yang tepat sasaran."
"Belanja APBN yang tepat sasaran itu harus menjadi konsentrasi kita."
"Kita ingin masyarakat itu merasakan manfaatnya langsung, yang konkret yang riil dan bisa dimanfaatkan oleh rakyat," ucap Jokowi.
Tonton video lengkapnya:
(TribunPalu.com/Lita Andari Susanti)