Palu Hari Ini
Hak Belum Terpenuhi, Ratusan Korban Likuifaksi Balaroa Palu Kembali Berunjuk Rasa
Ratusan warga yang tergabung dalam Forum Korban Gempa Bumi dan Likuifaksi Kelurahan Balaroa (FKGBL-KB), Kota Palu kembali melakukan aksi demonstrasi.
TRIBUNPALU.COM, PALU - Ratusan warga yang tergabung dalam Forum Korban Gempa Bumi dan Likuifaksi Kelurahan Balaroa (FKGBL-KB), Kota Palu kembali melakukan aksi demonstrasi, Senin (15/7/2019).
Dalam aksi kali ini, ratusan warga yang menjadi korban gempa dan likuefaksi pada 28 September 2018 itu menyambangi dua kantor pemerintahan di Kota Palu.
Massa aksi mulanya berorasi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu.
Labih dari 30 menit para demonstran menyuarakan tuntutan mereka di kantor legislatif itu.
• EKONESIA Desak Pemerintah Segera Salurkan Dana Stimulan pada Korban Gempa Palu
Massa yang menggunakan satu unit mobil truk dan ratusan kendaraan roda dua itu kemudian melanjutkan demonstrasi di Kantor Wali Kota Palu.
Sekretaris FKGBL-KB, Agus Panggona mengatakan, kebijakan Pemerintah Kota Palu hingga saat ini belum merealisasikan seluruh hak para korban, khususnya Warga Kelurahan Balaroa.
Padahal kata dia, sudah 10 bulan lamanya korban hidup dalam kesengsaraan karena tidak ada kepastian dari pemerintah.
"Kami tidak meminta uang, kami hanya menuntut kewajiban negara, karena itu hak kami," tegas dia saat berorasi.

Menurut Agus, bisa dibayangkan warga tinggal di tenda selama 10 bulan.
Mereka terpaksa menyewa rumah kos karena tidak mampu lagi berlama-lama di bawah tenda.
"Bahkan, ada di antara kami yang tidak mandi hampir berminggu-minggu karena persediaan air yang tidak memadai," keluhnya.
Namun kata Agus, ketika momen politik datang, mereka berebut muncul bak pahlawan.
• Kisah Rizky, Bocah Korban Gempa Palu Bisa Bertemu Idolanya, Bintang Manchester City, Riyad Mahrez
Mereka memberikan iming-iming kepada masyarakat, seakan janji manis tersebut pasti direalisasikan.
Namun ketika keinginan itu terwujud, mereka tiba-tiba lupa dan membiarkan masyarakat melarat.
"Mereka membiarkan kami berjuang sendiri. Mana tanggung jawab mereka yang dulunya berjanji," tagih Agus.