Sulteng Hari Ini
Sulteng Hari Ini: Akan Dikembalikan ke Jono Oge Sigi, Pengungsi di Pombewe: Jangan Usir Kami
Pengungsi di Desa Pombewe resah soal rencana Pemerintah Daerah yang bakal merelokasi mereka kembali ke Desa Jono Oge,tempat tinggal mereka sebelumnya.
Akan Dikembalikan ke Jono Oge Sigi, Pengungsi: Jangan Usir Kami
TRIBUNPALU.COM, PALU - Ratusan korban likuifaksi Desa Jono Oge, yang mendiami Hunian Sementara (Huntara) Desa Pombewe, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah masih menunggu kepastian tempat tinggal.
Mereka resah soal rencana Pemerintah Daerah yang bakal merelokasi mereka kembali ke Desa Jono Oge, tempat tinggal mereka sebelumnya.
Sebanyak 166 KK korban likuifaksi dimeminta untuk mengosongkan hunian mereka hingga Selasa (23/7/2019) pekan depan.
Warga mulai kebingungan dengan rencana Pemerintah Daerah Sigi yang mengancam akan menggusur rumah mereka.
• Palu Hari Ini: Ganti Kepala Kantor Perwakilan, Pimpinan BI Sulteng Sowan ke Gubernur Longki
"Jangan usir kami, kami tetap menolak direlokasi, itu harga mati bagi kami," kata Koordinator Korban Likuifaksi Jono Oge, Ridwan Yangge kepada Tribunpalu.com, Kamis (18/7/2019).

Ridwan mengatakan, pemerintah seharusnya tidak menambah kesengsaraan korban bencana dengan memindahkan mereka ke desa tempat mereka tinggal sebelum bencana.
Pasalnya, di kompleks hunian yang mereka bangun secara swadaya itu, warga sudah mulai memulihkan ekonomi dengan beternak dan bertani
"Dengan susah payah kami membangun rumah secara swadaya dan bantuan lembaga swasta, kanapa kami di suruh angkat kaki lagi," tanya Ridwan.
Kata Ridwan, mereka merasa sendiri tanpa ada yang membela hak mereka.
Bahkan kata dia, pemerintah desa tidak pernah hadir di tengah-tengah korban yang tinggal tidak jauh dari lokasi pembangunan huntap itu.
• Ayah dan Anak Korban Kecelakaan di Kota Bitung Dimakamkan Satu Peti, Pengemudi Mobil Jadi Tersangka
Ia berharap pemerintah khususnya Kepala Desa datang melihat sembari memberikan dukungan moral.
"Pemerintah desa hanya datang jalan-jalan saja, tidak ada bicara langsung tukar pikiran dengan kami," keluhnya.
"Hanya LSM yang melakukan pembinaan dan berusaha memenuhi kebutuhan kami," tambahnya.
Hal senada yang diungkapkan Vonigan. Ia secara tegas menolak direlokasi.