Viral Media Sosial

Viral Lulusan UI Tolak Gaji 8 Juta: Trending di Twitter, Tanggapan Pakar, hingga Klarifikasi Kampus

Viral unggahan Instastory oknum yang mengaku lulusan UI yang menolak tawaran perusahaan lokal lantaran negoisasi gaji Rp8 juta.

Tangkapan Layar Instastory
Instastory seseorang yang mengaku fresh graduate lulusan Universitas Indonesia viral di media sosial. 

TRIBUNPALU.COM - Sedang ramai dibicarakan soal seseorang yang mengaku lulusan baru atau fresh graduate dari Universitas Indonesia (UI) yang menceritakan pengalamannya saat mencari pekerjaan dalam sebuah unggahan Instastory.

Unggahan tersebut pun menjadi viral di media sosial lantaran banyak yang tidak setuju atas sikap orang tersebut.

Sebab, orang yang mengaku lulusan UI itu melontarkan kekecewaannya karena mendapat tawaran gaji Rp8 juta.

Bahkan ia mengaku menolak tawaran itu lantaran tidak sepantasnya lulusan UI hanya mendapatkan gaji yang ditawarkan itu.

Berikut isi unggahan Instastory yang tidak diketahui identitasnya tersebut.

“Jadi tadi gue diundang interview kerja perusahaan lokal dan nawarin gaji kisaran 8 juta doang. Hello meskipun gue fresh graduate gue lulusan UI, Pak. Universitas Indonesia. Jangan disamain sama fresh graduate dengan kampus lain dong ah. Level UI mah udah perusahan luar negeri. Kalau lokal mah oke aja, asal harga cocok,” tulisnya.

Viral unggahan Instastory warganet yang mengaku lulusan UI.
Viral unggahan Instastory warganet yang mengaku lulusan UI. (Istimewa)

Gambar hasil tangkapan layar tersebut diunggah kembali di Twitter.

Alhasil banyak warganet yang tersinggung atas kalimat yang ada diunggahan Instastory tersebut.

Unggahan ini pun sempat menjadi trending topic di Twitter dengan tanda pagar #lulusanUI dan #gaji8juta.

Viral di Twitter

Tagar #lulusanUI berada di deretan trending topic Twitter pada Rabu, (24/7/2019).

Mengutip dari trends24.in, tagar sudah dicuitkan sebanyak 11 ribu, sembilan jam sebelum artikel ini ditulis.

Bahkan, seorang pakar hukum syariah di Indonesia, Nadirsyah Hosen turut meramaikan tagar #lulusanUI.

Tokoh yang akrab dipanggil Gus Nadir ini mengaku hanya lulusan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang gajinya tidak terlalu tinggi.

Padahal profesi Gus Nadir adalah seorang dosen tetap di salah satu universitas Australia.

"Saya bukan #LulusanUI cuma lulusan IAIN, yg ganti nama jadi UIN.

Gaji berapa? Yah lumayanlah kalau dibelikan kerupuk, satu keluarga bisa kenyang.

Lulusan apapun atau gak lulus sekalipun, masa depan ada di tangan kita sendiri, bukan orang lain.

Maju terus dg senyum & doa (emoji)," tulis @na_diirs.

Sementara hari ini, tagar #gaji8juta pun menjadi trending topic di Twitter.

Terpantau, putra bungsu Presiden Joko Widodo pun turut meramaikan tagar yang telah dibuat sebanyak 11,1 ribu kali ini.

Kaesang Pangarep menanggapi salah satu pengguna Twitter yang berniat untuk melamar pekerjaan di kedai Sang Pisang.

"Mas kalau ngelamar jadi karyawan di warung mas nya bisa minta #gaji8juta gak yah..." tulis warganet.

Kaesang Pangarep pun merespon cuitan itu.

"Ya bisa minta #gaji8juta tapi gak saya kasih" tulis @kaesangp satu jam yang lalu.

Langkah Gerak Cepat Universitas Indonesia

Menanggapi viralnya unggahan Instastory tersebut, Universitas Indonesia melalui akun Instagram resminya, @univ_indonesia memberikan klarifikasi.

"Hai Mahasiswa UI!

Tahukah kamu dengan menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi membuka banyak peluang dan kesempatan kamu untuk bisa mengeksplor potensi, bakat dan minat serta membuka jaringan yang luas dengan teman-temanmu semasa berkuliah. Untuk dapat bersaing di dunia professional, bukan hanya memerlukan kemampuan akademik yang tinggi, namun juga keahlian dan karakter yang baik.

Untuk pengembangan karir dan softskill mahasiswa serta alumni, UI memiliki Career Development Center (CDC). Berbagai program menarik bisa kamu ikuti untuk membantu kamu mempersiapkan diri menghadapi dunia professional. Ada informasi magang, lowongan pekerjaan, pelatihan softskill, serta pelatihan pengembangan karir.
CDC UI secara rutin juga melakukan tracer study. Mau tau faktanya tracer study tentang #lulusanUI tahun 2018? Silakan geser gambarnya ya.. Untuk selanjutnya kamu bisa cek infonya di website cdc.ui.ac.id atau follow IG @cdc.ui

#gaji8juta #lulusanUI" tulis @univ_indonesia pada Rabu (24/7/2019).

Langkah cepat yang dibuat UI ini pun mendapat apresiasi warganet Instagram.

"Terimakasih mimin cerdas, cepat tanggap (emoji)," tulis seorang warganet.

"Cepat tanggap ya (emoji)," puji warganet lain.

Dikutip TribunPalu.com dari Kompas.com, pihak UI pun turut menanggapi kejadian viral ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti yang menyatakan kejadian ini merupakan bentuk ekspresi anak muda melalui media sosial.

Ia juga enggan menanggapi lebih banyak lantaran identitas pemilik akun yang menulis postingan itu belum kelihatan.

Sebab, pemilik akun ini belum dapat dipastikan apakah benar lulusan Universitas Indonesia atau bukan.

"Kalau ditanya tanggapannya kami juga tidak bisa banyak berpendapat. Pertama identitas tidak ketauan, bisa jadi bukan alumni kami," kata Rifelly dalam keterangan tertulis, Kamis (25/7/2019).

Namun, apabila postingan itu ternyata benar milik alumni UI, ia pun sangat menyayangkan hal itu.

Rifelly berharap masyarakat tidak langsung memberi cap negatif terhadap seluruh lulusan UI akibat postingan itu.

"Ya kalaupun benar itu alumni kami, sangat tidak bijak kalau kita langsung menggeneralisir pendapat dia tersebut sebagai pendapat seluruh lulusan UI," tutur Rifelly.

Fakta Survei Kinerja Lulusan UI

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan tim Tracer Study Universitas Indonesia, 83 persen perusahaan puas dengan kinerja lulusan UI.

Humas Universitas Indonesia Egia Tarigan mengatakan, lulusan UI memiliki daya saing lebih baik dibanding dengan lulusan universitas lainnya.

"Ini dibuktikan dengan rata-rata mahasiswa UI menunggu kerja pertama hanya tiga bulan," ucap Egia saat dikonfirmasi, Kamis (25/7/2019).

Egi mengatakan, ada beberapa keunggulan yang dimiliki lulusan Universitas Indonesia.

Salah satunya, lulusan UI rata-rata cepat mengerti maksud perusahaan.

Kemudian, menurut survei Tracer Study pada 2018 terhadap 2.735 lulusan S1 UI diketahui bahwa mereka dapat beradaptasi dengan baik.

Para lulusan UI juga menguasai pengetahuan dalam bidang kerja yang diambil.

"Rata-rata juga memiliki kemauan belajar, dapat bekerja sama dengan tim, dan penuh inisiatif," tutur Egi.

Tanggapan Pakar

Mengenai hal ini, pasti banyak yang bertanya-tanya tentang seberapa efektifkah citra kampus untuk memengaruhi tingkat gaji yang akan diterima.

Penjelasan ini pun dipaparkan oleh psikolog dan talent management Engineering Career Center Universitas Gadjah Mada, Gita Auliani Nurani.

Menurut Gita, seorang fresh graduate sebenarnya sah-sah saja memiliki standar gaji untuk dirinya sendiri.

Bisa jadi, sebelum melamar kerja, ia sudah melakukan riset atau mencari informasi mengenai gaji yang sesuai dengan jurusan dan bidang kerja yang diinginkan.

"Tapi, yang perlu jadi catatan di sini adalah permintaan gaji harus sejalan dengan kompetensi dan skill yang dimiliki," tambah Gita.

Menurut Gita, gaji memang penting tetapi bukan standar utama kemantapan kerja.

Ada faktor lain yang lebih bernilai daripada gaji, yaitu kesesuaian minat dengan bidang kerja, kompetensi, dan kepribadian (pengembangan diri).

"Percaya deh, ketika tiga hal itu kita utamakan dalam bekerja, gaji akan mengikuti dan naik dengan sendirinya terlebih kita bisa menunjukkan diri sebagai karyawan yang berprestasi," ujar Gita.

Gita menyebutkan, masih ada yang menganggap citra kampus adalah hal penting dalam menentukan gaji seseorang, minimal melalui penilaian akreditasi.

Namun kini, sudah banyak orang yang mulai berpikir nama kampus bisa dikalahkan dengan attitude, soft skill, dan kompetensi yg dimiliki kandidat.

"Jadi mau berasal dari kampus manapun tidak masalah selama kandidat tersebut bisa menunjukkan diri sebagai 'emas' dan memiliki faktor pembeda dari fresh graduate kebanyakan," tambah dia.

(TribunPalu.com/Kompas.com)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved