Gunung Tangkuban Parahu Erupsi, Pedagang Bandrek Ini Jadi Orang yang Paling Terakhir Turun

Saat kejadian erupsi kemarin, dia menjadi saksi meletusnya semburan abu yang menutupi kawasan wisata Gunung Tangkuban Parahu.

TribunJabar.com/Syarif Pulloh Anshari
Pedagang bandrek bernama Ajat (67) di Kawah Ratu Tangkuban Perahu di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Perahu, Sabtu (27/7/2019). 

TRIBUNPALU.COM - Seorang pria tua sedang berjongkok di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu sambil mengamati situasi di sekitar Gunung Tangkuban Parahu.

Pria tua itu bernama Ajat (67), pedagang bandrek di kawasan bibir Kawah Ratu Tangkuban Parahu.

Saat kejadian erupsi kemarin, dia menjadi saksi meletusnya semburan abu yang menutupi kawasan wisata Gunung Tangkuban Parahu tersebut.

Ajat mengatakan kejadian erupsi gunung Tangkuban Parahu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB dan saat kejadian wisatawan sedang ramai.

"Sebelum kejadian belum ada apa-apa, enggak ada tanda-tanda , saya jualan bandrek. Emang lagi banyak pengunjung," ujar Ajat.

Pedagang bandrek bernama Ajat (67) di Kawah Ratu Tangkuban Perahu di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Perahu, Sabtu (27/7/2019).
Pedagang bandrek bernama Ajat (67) di Kawah Ratu Tangkuban Perahu di Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Perahu, Sabtu (27/7/2019). (TribunJabar.com/Syarif Pulloh Anshari)
Gunung Tangkuban Parahu erupsi
Gunung Tangkuban Parahu erupsi (Twitter/BNPB Indonesia)

Ajat mulai berjualan bandrek sejak tahun 1989.

Saat erupsi dan Gunung Tangkuban Parahu mengeluarkan abu, ia mengaku kondisi langit langsung gelap dikarenakan abu yang membumbung tinggi.

"Saat kejadian langit gelap, abu sudah membumbung tinggi, Saya santai saja, saya enggak panik, saat abu sudah menyebar, saya inisiatif ambil kain, terus dibasahin, mulut dan hidung saya ditutupin," ujarnya.

Di lokasi, kata Ajat, para wisatawan dan pedagang panik dan menyelamatkan diri masing masing, namun Ajat mengaku dirinya tidak sempat menyelamatkan roda dagangannya.

"Saya enggak lari santai saja, lihat di bawah sudah meletus, terus gelap kondisinya, santai dulu asap keluar putih baru keluar," ujarnya

Setelah selesai membereskan barang dagangannya, kondisi sekitar wisata Kawah Ratu sudah sepi. Ajat menyebutkan dirinya pedagang yang turun paling akhir.

"Saya paling akhir keluar yang jualan di sini, semuanya sudah semua keluar, kecuali saya sendiri. Terus ada mobil wisatawan saya ikut," ungkapnya.

Namun, kini Ajat hanya bisa duduk di pos pengamatan Gunung Api Tangkuban Perahu menunggu kepastian barang dagangannya.

(Tribun Jabar.com/Syarif Pulloh Anwari)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Tukang Bandrek Ini Santai di Bibir Kawah Ketika Gunung Tangkuban Perahu Meletus, Turun Terakhir

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved