Liga Indonesia
Laga Persela Lamongan Vs Borneo FC Berakhir dengan Kontroversi, Nilmaizar: Hidup Terus Berjalan
Menanggapi kerugian yang dialami timnya, Pelatih Persela Nilmaizar mengaku hanya bisa berlapang dada.
TRIBUNPALU.COM - Pertandingan Persela Lamongan Vs Borneo FC digelar di Stadion Surajaya Lamongan, Senin (29/7/2019), berakir kontroversi.
Ketidaktegasan wasit yang memimpin, Wawan Rapiko dalam membuat keputusan menjadikan laga berakhir ricuh dan sejumlah penonton masuk ke lapangan.
Akibat hal tersebut, Persela pun merugi karena kemenangan yang sudah di depan mata harus buyar lantaran penalti di menit ke-122 akibat molornya keputusan wasit.
Menanggapi kerugian yang dialami timnya, Pelatih Persela, Nilmaizar mengaku hanya bisa berlapang dada.
Meski hasil pertandingan berakhir mengecewakan, Nilmaizar berpesan agar anak asuhnya move-on untuk laga selanjutnya
• Kronologi Kejadian di Laga Persela Vs Borneo FC, Ada 2 Kartu Merah dan Suporter Kepung Stadion
• Laga Persela vs Borneo Tuai Kontroversi, Ada Adegan Wasit Dikejar hingga Suporter Masuk Lapangan
Dikutip TribunPalu.com dari laman ofisial Persela Lamongan, Nilmaizar juga berpesan agar sesama tim tak menyalahkan atas hasil tersebut.
"Tidak ada yang salah, terima kasih atas kerja keras Anda semua," buka Nilmaizar dalam konferensi pers seusai laga.
"Saya bangga dengan tim ini, saya secara pribadi bangga dengan Anda semua. Jalan kita masih panjang, jangan ada yang menunduk. Jangan menunduk. Hidup terus berjalan," imbuh pelatih berusia 49 tahun tersebut.
Menurut Nilmaizar, masih ada banyak laga kandang ke depan dan peluang mendapat poin sehingga tidak ada gunanya lagi meratapi hasil laga lawan Borneo yang sudah terjadi.
"Tangga demi tangga itu hanya ada jarak satu. Jangan menyerah, kita harus yakin kita bisa," tegas pria asal Payakumbuh tersebut.
Sementara itu, kapten Eky Taufik berpesan agar di antara pemain tidak saling menyalahkan.
Eky ingin pemain kembali bersatu dan berjuang membawa Persela memperbaiki peringkat di Liga 1
"Ini pelajaran bagi kita semua, kita harus introspeksi. Jangan ada bicara lagi di belakang (saling menyalahkan). Kita lupakan. Ke depan kita berjuang lagi untuk Persela lebih baik," kata pemain berusia 28 tahun.
Awal mula kontroversi
Protes para pemain Persela berawal saat wasit memberikan penalti bagi Borneo FC saat laga memasuki sepuluh menit terakhir.
Saat itu, kedudukan masih 2-1 untuk keunggulan Persela.
Dua pemain terlibat perselisihan yakni kiper Persela, Dwi Kuswanto dan pemain Broneo FC, Wahyudi Hamisi.
Wasit memberikan kartu merah untuk keduanya, karena dalam tayangan ulang Dwi Kuswanto dan Wahyudi Hamisi saling beradu kepala.
Namun demikian, Wawan Rapiko malah memberikan tendangan penalti buat Borneo FC.
Keputusan ini yang dipertanyakan oleh para pemain Persela.
Wasit pun dikerubuti pemain kedua kubu hingga terjadi intervensi oleh pemain hingga pelatih Nilmaizar dalam diskusi alot di lapangan.
Laga pun molor hingga lebih dari 20 menit, sebelum akhirnya dilanjutkan kembali pada menit ke-115.
Lerby Eliandri mengambil tendangan penalti untuk Borneo FC.
Ekseskusinya berhasil dan membuat skor imbang 2-2.
Tidak lama berselang wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan.
Hal ini lalu diprotes keras oleh pemain Laskar Joko Tingkir.
Para pemain yang awalnya memprotes baik-baik dengan menghampiri wasit, kemudian mengejar Wawan Rapiko hingga ke lorong mixed zone.
Tak hanya pemain, sejumlah suporter juga mengincar wasit dan masuk ke lapangan.
Pemandangan ini terlihat seperti dalam video berikut ini, yang dilansir BolaSport.com dari instagram dan twitter.
(Tribunpalu.com)