Palu Hari Ini
Palu Hari Ini: Nilai Jual Usaha Jasa Menurun, Kota Palu Deflasi 0,68 Persen
Kenaikan indeks year on year tertinggi di Palu terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 9,15 persen
Penulis: Haqir Muhakir |
TRIBUNPALU.COM, PALU - Selama periode Juli 2019, Kota Palu mengalami deflasi sebesar 0,68 persen.
Deflasi kali ini dipengaruhi oleh turunnya indeks harga usaha jasa, yang terjadi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,03 persen.
"Diikuti oleh kelompok bahan makanan 0,96 persen, serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,32 persen," jelas Kepala BPS Sulteng Faizal Anwar, di Kota Palu, Kamis (1/8/2019) siang.
Sedangkan kata Faizal, beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yakni kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 1,82 persen, sandang 0,74 persen, kesehatan 0,17 persen, serta makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,01 persen.
• Palu Hari Ini: 37 Tahun Lebih Mengabdi, Polwan Ini Dianugerahi Pangkat Kompol oleh Polda Sulteng
Pada periode yang sama, inflasi year on year Kota Palu mencapai 4,40 persen.
Kenaikan indeks year on year tertinggi terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 9,15 persen, sedangkan kelompok bahan makanan mengalami kenaikan indeks terendah sebesar 2,60 persen.
Deflasi Kota Palu sebesar 0,68 persen, tambah Faizal, disumbangkan oleh andil negatif kelompok pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,56 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,20 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,07 persen.
Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan andil positif sebesar 0,10 persen, kelompok sandang sebesar 0,04 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen.
"serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan andil positif di bawah 0,01 persen," ujar Faizal.
• Sulteng Hari Ini: Polda Sulteng Sita Puluhan Ekor Burung Endemik Maluku Siap Jual di Donggala
Beberapa komoditas utama yang memiliki andil terhadap inflasi antara lain ikan cakalang sebesar 0,15 persen, biaya pendidikan SD 0,08 persen, emas perhiasan 0,04 persen, biaya pendidikan SMP 0,04 persen, ikan ekor kuning 0,03 persen, tarif pulsa ponsel 0,02 persen, pisang 0,02 persen, kangkung 0,02 persen, ikan layang 0,02 persen, dan wortel 0,02 persen.
Sedangkan beberapa komoditas yang memiliki andil negatif terhadap inflasi antara lain tarif angkutan udara 0,58 persen, cabai rawit 0,13 persen, ikan selar 0,09 persen, daging ayam ras 0,08 persen, tomat buah 0,04 persen, tomat sayur 0,02 persen, tempe 0,02 persen, ikan kembung 0,02 persen, dan bawang merah 0,02 persen.
(TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)