5 Fakta Seputar Kunjungan Jokowi ke Malaysia, Masih Kenakan Busana Bali Seusai Kongres PDIP

Usai menghadiri Kongres V PDIP di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali pada Kamis (8/8/2019) kemarin, Presiden Joko Widodo mengunjungi Malaysia.

Editor: Wahid Nurdin
Instagram/jokowi
Joko Widodo dan Iriana Jokowi. 

TRIBUNPALU.COM - Seusai menghadiri Kongres V PDIP di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali pada Kamis (8/8/2019) kemarin, Presiden Joko Widodo melanjutkan agenda kenegaraannya.

Agenda kenegaraan Joko Widodo kali ini adalah mengunjungi Malaysia.

Presiden Joko Widodo bertolak ke Kuala Lumpur, Malaysia pada Kamis (8/8/2019) sore dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Berikut TribunPalu.com telah merangkum sederetan fakta seputar kunjungan Presiden Joko Widodo ke Malaysia dari Kompas.com, Tribunnews.com Network, dan KompasTV.

1. Kunjungan balasan

Lawatan Presiden Joko Widodo ke Malaysia kali ini merupakan kunjungan balasan atas kedatangan PM Malaysia Mahathir Mohamad ke Jakarta pada Juni 2018 lalu.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.

"Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan dari kunjungan Tun ke ke Bogor, ke Indonesia pada bulan Juni tahun lalu," kata Retno Marsudi, dikutip dari video Keterangan Pers Menlu soal Agenda Presiden di Malaysia, Kuala Lumpur, 8 Agustus 2019 di kanal YouTube Sekretariat Presiden yang diunggah Jumat (9/8/2019).

2. Presiden Joko Widodo masih mengenakan pakaian adat Bali.

Joko Widodo menggunakan pesawat kepresidenan dalam lawatannya ke Malaysia ini.

Uniknya, Joko Widodo masih mengenakan pakaian adat Bali, pakaian yang sama yang ia kenakan di Kongres ke V PDIP.

Pakaian adat Bali yang dikenakan Joko Widodo berwarna merah, lengkap dengan udeng Bali.

Saat tiba, Joko Widodo dan Iriana Jokowi disambut oleh jajar kehormatan pasukan Malaysia.

Selain itu, kedatangan Joko Widodo dan Ibu Negara disambut pula oleh Menteri Pertahanan Mohamad Sabu.

3. Agenda

Lawatan Presiden Joko Widodo ke Malaysia ini memiliki beberapa agenda.

Yakni, melakukan pertemuan dengan Tun Mahathir Mohamad pada Jumat (9/8/2019) pagi, diikuti jamuan santap siang, dan ditutup dengan agenda Presiden Joko Widodo salat Jumat bersama PM Malaysia.

Hal ini juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dikutip dari video Keterangan Pers Menlu soal Agenda Presiden di Malaysia, Kuala Lumpur, 8 Agustus 2019 di kanal YouTube Sekretariat Presiden yang diunggah Jumat (9/8/2019).

Retno Marsudi menambahkan, mengingat status Indonesia dan Malaysia sebagai dua negara muslim terbesar di dunia, kedua pemimpin ingin terus menonjolkan 'the true color, the true face of Islam'; Islam yang damai dan toleran. 

Usai salat Jumat bersama Tun, Presiden Joko Widodo bertolak ke Singapura, mengutip laman Kompas.com.

Retno mengatakan, di Presiden Jokowi dan Mahathir sama-sama diundang untuk menghadiri perayaan hari nasional Singapura.

Setelah acara itu, Presiden akan kembali ke Indonesia.

"Jadi Presiden di Singapura menurut rencana tidak akan menginap dan malamnya langsung kembali ke Indonesia," kata dia.

Hal yang dibahas bersama Tun Mahathir Mohamad dalam kunjungan kenegaraan ke Malaysia juga diungkapkan lewat akun media sosial Presiden Joko Widodo.

Beberapa di antaranya adalah soal perlindungan WNI, kerja sama perbatasan, dan diskriminasi produk kelapa sawit kedua negara.

4. Joko Widodo sempat malu akan berkunjung ke Malaysia dan Singapura.

Sebelumnya, Joko Widodo mengaku malu saat akan mengunjungin dua negara tersebut.

Mengutip laman Kompas.com, ini disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan di Indonesia yang 'mengekspor' kabut asap hingga Malaysia dan Singapura.

"Saya kadang-kadang malu. Minggu ini saya mau ke Malaysia dan Singapura. Tapi, saya tahu minggu kemarin sudah jadi headline, jadi HL, 'jerebu masuk lagi ke negara tetangga kita'," kata Jokowi saat memberi pengarahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

"Saya cek 'jerebu' ini apa, ternyata asap. Hati-hati, malu kita kalau enggak bisa menyelesaikan ini," ucap Jokowi.

5. Disopiri oleh PM Mahathir Mohamad.

Usai melakukan pertemuan bilateral di Perdana Putra Building, Putrajaya, Presiden Joko Widodo diajak berkendara dalam satu mobil yang sama oleh PM Malaysia.

Kendaraan yang digunakan pun mobil nasional Malaysia jenis Proton Persona berwarna merah.

Uniknya, Joko Widodo disopiri langsung oleh PM Mahathir Mohamad sendiri.

Keduanya berangkat menuju lokasi santap siang di Dining Hall di Seri Perdana dan salat Jumat di Masjid Putra yang letaknya tak jauh dari Kantor Perdana Menteri Malaysia.

Mengutip laman setneg.go.id, ini bukan kali pertama Mahathir Mohamad menyetiri Joko Widodo.

Pada kunjungan ke Malaysia, 5-7 Februari 2015, Mahathir Mohamad mengajak Joko Widodo untuk test drive mobil Proton.

Saat itu, Mahathir Mohamad yang tidak sedang menjabat sebagai PM Malaysia juga duduk di belakang kemudi dan berkendara dengan kecepatan 180 kilometer per jam.

Joko Widodo mengaku saat itu dirinya tidak merasakan takut saat tahu bahwa yang mengendarai mobil itu adalah Mahathir Mohamad meski sudah berusia lanjut.

Setengah bercanda, ia menyebut bahwa dirinya baru merasakan takut apabila saat itu bukan Tun Mahathir yang mengemudikannya.

(TribunPalu.com/Rizki A. Tiara)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved