Sempat Tulis Surat Wasiat, Bocah Kelas 5 SD di Temanggung, Jawa Tengah Tewas Gantung Diri

Seorang siswa kelas lima SD berinisal HAN ditemukan meninggal dalam keadaan gantung diri di belakang rumahnya.

Editor: Imam Saputro
net
Ilustrasi jenazah 

TRIBUNPALU.COM - Seorang siswa kelas lima SD berinisal HAN ditemukan meninggal dalam keadaan gantung diri di belakang rumahnya.

Kejadian ini terjadi di Kampung Gemoh Kapling, Kelurahan Butuh, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, Senin (7/10/2019).

Sebelum meninggal HAN sempa menuliskan surat wasiat pada secarik kertas.

Dalam surat tersebut HAN menuliskan keinginannya untuk bunuh diri.

Surat wasiat
Surat wasiat (kanal Youtube Official iNews)

"Yowes nek pancen bakde rak kenal aku tak ngendat alisa mati nang buri omah, seko Pinjol."

"Ya sudah kalau memang bude tidak kenal aku lagi, aku mau gantung diri saja di belakang rumah, dariku Pinjol," isi surat tersebut.

Pinjol diketahui merupakan nama julukan dari HAN.

Tetangga korban, Suwarto menilai HAN merupakan sosok anak yang periang.

"Anak itu ya bagi saya baik dimasyaraka juga baik, tapi ya namanya anak-anak," ujar Suwarto dilansir dari tayangan di kanal Youtube Official iNews.

Usai ditemukan jenazah HAN sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Temanggung untuk diautopsi.

Tidak ditemukan luka-luka maupun tanda-tanda kekerasan dalam tubuh HAN.

Pria 40 Tahun di Kota Palu Ditemukan Tewas Gantung Diri di Tiang Ayunan Anaknya

Mahasiswa Ditemukan Ayahnya dalam Kondisi Tewas Gantung Diri, Sempat Tulis Surat Minta Maaf

Pria Asal Petobo Ditemukan Gantung Diri, Diakui Orangtuanya Sedang Alami Depresi

Mahasiswa Tewas Gantung Diri, Sempat Tulis Surat Minta Maaf

Seorang mahasiswa diduga bunuh diri di lemari kamar kos, saat akan dikunjungi orangtuanya dari kampung.

Sang ayah, Nyoman Nurasha (55) tak menyangka akan mendapati putranya, Apriyanto Kusuma (23) tewas akibat gantung diri saat ia mengunjungi kos sang putra.

Apriyanto Kusuma juga sebelumnya diduga menuliskan sepucuk surat, berisi dugaan malu pada orangtua dan keluarga mengenai perkuliahan.

Gantung diri menjadi jalan terakhir yang dipilijh Apriyanto saat sang ayah akan datang mengunjunginya di tempat kuliah.

Berikut isi surat Apriyanto yang ditemukan polisi di kamarnya:

"Jumat 28 Juni 2019,"

"Saya memutuskan untuk bunuh diri."

"Untuk orangtuaku, kakakku, maaf sudah mengecewakan kalian."

"Saya sebenarnya sudah berhenti kuliah pada pertengahan 2018."

"Saya tidak bisa fokus melakukan sesuatu dan susah tidur pada malam hari mungkin ini yang dinamakan stres."

"Maaf saya sudah terlalu banyak berbohong kepada kalian tentang perkuliahan."

"Saya tidak ingin menjadi beban lebih bagi kalian diumur saya yang sudah ke-24 ini."

"Maaf saya kurang pandai menulis kata-kata, untuk itu "Maaf semuanya"

Apriyanto ditemukan pertama kali oleh ayahnya sendiri, Nyoman Nurasha (55) yang datang dari kampung halaman untuk mengunjungi anaknya tersebut.

Nyoman Nurasha yang baru tiba dari bandara memanggil dan menelepon putranya, tapi tak ada jawaban.

Padahal, pada hari Kamis (27/06/2019) sebelumnya, Nyoman Nurasha sudah menelepon anaknya bahwa ia akan datang.

Ketika tidak mendapat jawaban telepon, Nyoman Nurasha pun menggunakan tangga untuk mengintip ke dalam kamar.

Dia kaget anaknya sudah gantung diri dalam kamar indekos di Kelurahan Bahu, Lingkungan V, Kecamatan Malalayang, Kota Manado.

Pelajar SMK Tewas Gantung Diri karena Depresi, Tulis Surat Wasiat untuk Ibu dan Kakak

Muhammad Alimin Rahmatullah (17 tahun) ditemukan tewas tergantung dengan tali di jemuran rumahnya.

Kematian Alimin pertama kali diketahui oleh iparnya, Nur Annisa Putri (19) yang tinggal serumah dengannya.

Sebelum memutuskan untuk gantung diri ternyata Alimin sempat terlibat kecelakaan dengan anggota TNI.

Kasusnya ditangani Pos Lantas Sungguminasa di Jl. Usman Salengke, Sungguminasa.

"Mama itu motor ta atas namaku, kalau nomor ponsel tentara ada ji pos police," tulis Alimin dalam suratnya.

Murliati, Ibunda Alimin, mengaku sempat menegur anaknya seusai mengetahui kejadian itu.

Murliati berencana menemui anggota TNI tersebut untuk membicarakan kasus laka tersebut.

Nahas, Alimin mengakhiri hidupnya dengan gantung diri sebelum menemui anggota TNI tersebut.

Polisi menduga Alimin memutuskan mengakhiri hidupnya lantaran mengalami depresi.

Alimin diduga depresi usai mengalami kecelakaan dengan anggota TNI AD.

Sebelum meninggal Alimin sempat menuliskan surat wasiat untuk ibu dan kakaknya.

"Buku wasit yang ditinggalkan korban berisi pesan permintaan maaf ke Ibunya," kata Kanit Reskrim Polsek Pallangga Polres Gowa, Ipda Muhammad Ali kepada Tribun Timur.

(TribunPalu.com)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved