Jelang Pelantikan Presiden
Faisal Basri Sebut 6 Menteri Tak Layak Masuk Kabinet Jokowi Jilid II, Siapa yang Terbanyak Dosanya?
Ekonom senior sekaligus pendiri INDEF, Faisal Basri, menyebut beberapa nama sudah tidak layak lagi masuk kabinet Jokowi jilid II.
TRIBUNPALU.COM - Presiden Joko Widodo makin terbuka soal siapa yang bakal dia pilih masuk dalam jajaran Kabinet Jokowi Jilid 2.
Hingga H-3 pelantikan Presiden terpilih 2019-2024, Jokowi memang belum menyebut nama-nama menteri baru.
Yang terbaru, Jokowi membocorkan mengenai kabinet yang akan membantunya.
"Ya, ada yang lama. Yang baru, banyak,” kata Presiden Jokowi setelah menerima pimpinan MPR RI, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (16/10/2019) siang.
Tapi dari 34 menteri di kabinet Jokowi Jilid 1, siapa yang tidak layak lagi dipertahankan Jokowi?
Ekonom senior sekaligus pendiri INDEF, Faisal Basri, menyebut beberapa nama sudah tidak layak lagi masuk kabinet Jokowi jilid II.

Dalam program Layar Demokrasi yang disiarkan di CNN Indonesia, ada enam menteri yang menurut Faisal Basri, tidak dipakai lagi oleh Jokowi.
"Doa kita agar mereka tidak dipakai lagi. Saya sampaikan, saya sebut nama, mudah-mudahan bisa saya pertanggungjawabkan," kata Faisal Basri.
Lantas, siapa saja enam menteri di Kabinet Kerja I yang tidak layak dipertahankan Jokowi di periode keduanya menjabat menurut Faisal Basri?
1. Enggartiasto Lukita

Faisal Basri menyebut, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memiliki 'dosa' yang paling banyak di antara menteri lainnya.
"Menggelar karpet merah, membanjirnya impor. Menghancurkan industri dalam negeri dan penganggguran. Itu kejahatan luar biasa," kata pria berusia 59 tahun itu.
• Kasus Penipuan Jemaah Umroh, CEO PT Abu Tours Dituntut Denda Rp1 Miliar
• Bertemu Pimpinan MPR, Jokowi Minta Acara Pelantikan Digelar Sederhana
• Prabowo Pastikan Akan Hadiri Pelantikan Presiden Jokowi 20 Oktober Nanti
2. Rini Soemarno

Faisal Basri menyebut, Rini Soemarno wajib diganti karena kerap 'ngaco.'
Menurut Faisal Basri, Menteri BUMN itu menerapkan konsep holding tunggal yang tidak jelas.