Liga Indonesia

Tanggapan Pelatih PSIM Yogyakarta, Liestiadi soal Aksi Tendangan 'Kungfu' Hisyam Tolle

Pelatih PSIM Jogja, Liestiadi menyayangkan tindakan tidak terpuji yang dilakukan anak asuhnya tersebut.

Tribun Jogja/ Hanif Suryo
Pelatih dan asisten pelatih anyar PSIM Yogyakarta, Liestiadi dan Erwan Hendarwanto, saat diperkenalkan di Yogyakarta, Kamis (10/10/2019). 

TRIBUNPALU.COM - Pemain belakang PSIM Jogja, Achmad Hisyam Tolle tengah menjadi sorotan buntut aksi tidak terpujinya pada pertandingan Derby Mataram kontra Persis Solo pada lanjutan Liga 2 2019 di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin (21/10/2019).

Pada pertandingan yang berakhir dengan skor 2-3 untuk tim tamu ini, Hisyam Tolle yang diganjar kartu merah tak dapat mengontrol emosinya.

Seusai menepi dan melepas jersey, sepatu dan kaus kakinya, ia kembali berlari ke pinggir lapangan.

Sejurus kemudian, Tolle melayangkan tendangan 'kungfu' ke arah pemain Persis Solo.

Gelandang PSIM Yogyakarta, Hisyam Tolle Minta Maaf pada Pemain Persis Solo dan Wartawan

Kejadian ini diduga terjadi karena Tolle terpancing provokasi pemain lawan.

Tak sampai disitu, setelah melayangkan tendangan kungfu, Tolle juga melakukan intimidasi pada pewarta foto yang mengabadikan kejadian tersebut.

Ia memaksa pewarta foto untuk menghapus foto-foto yang ada di kameranya.

Pelatih PSIM Jogja, Liestiadi menyayangkan tindakan tidak terpuji yang dilakukan anak asuhnya tersebut.

Menurut Liestiadi, sebagai pesepak bola profesional seharusnya bisa menjaga attitude di lapangan.

"Tindakan seperti ini kan tidak bagus, sama halnya pemain edukasi suporter untuk bertindak brutal. Karena penonton itu diedukasi dari pertandingan, penonton diedukasi dari sikap pemain," kata Liestiadi kepada Tribunjogja.com, Selasa (22/10).

"Suporter kita kan dari macam-macam kalangan yang berbeda. Ada penonton yang datang untuk benar-benar menikmati permainan sepak bola, ada yang datang seperti mau macam perang. Nah kita edukasi melalui pertandingan yang menarik dan enak ditonton, dan menunjukkan fighting spirit yang luar biasa," tambahnya.

Lebih lanjut, Liestiadi mengatakan semangat sportifitas seharusnya selalu dikedepankan pada setiap pertandingan. Sebab, menurutnya sepak bola seharusnya menjadi sarana pemersatu bangsa.

"Pemain secara attitude juga seharusnya selalu mengedukasi, dengan bersalaman saat di lapangan, berpelukan, dan justru jangan tawuran. Kalau pemain saja begitu, bagaimana dengan suporternya?," kata Liestiadi.

"Marilah, sepak bola sebagai pemersatu bangsa. Sepak bola ini kan bisnis hiburan, kita sama-sama cari makan disini," tambahnya.

Disisi lain, Liestiadi juga menyesalkan aksi provokasi yang dilakukan oknum pemain Persis Solo.

(Tribun Jogja/R.Hanif Suryo Nugroho)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Komentar Pelatih PSIM Yogyakarta Terkait Aksi Tendangan 'Kungfu' Tolle

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved