Penyebab Tewasnya Prajurit TNI di Medan Usai Latihan Bela Diri, Diakibatkan Tendangan Sparing

Kodam I/BB melalui divisi penerangan menggelar konferensi pers terkait kematian prajurit Kompi B Yonif 122 TS Serda Iman Berkat Gea.

Istimewa via TribunMedan.com
Serda Iman Berkat Gea semasa hidup. 

TRIBUNPALU.COM - Kodam I/BB melalui divisi penerangan menggelar konferensi pers terkait kematian prajurit Kompi B Yonif 122 TS Serda Iman Berkat Gea, yang sempat diduga mengalami kekerasan.

Konferensi pers soal kematian Serda Iman Berkat Gea digelar di Media Center Kodam I/BB Jalan Gatot Subroto Km 7,5, Medan, Selasa (12/11/2019).

Kapendam I/BB Kolonel Inf Zeni Djunaidhi dan petinggi Kodam I/BB lainnya menjelaskan kematian Serda Iman Berkat Gea sedang dalam penyelidikan tim investigasi.

Luka di Leher Anggota TNI yang Tewas Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Kapendam Bukit Barisan

Adapun terkait luka di leher korban adalah upaya evakuasi pengawetan jenazah.

"Serda IBG mengalami tendangan di dada kiri oleh sparing partnernya dalam beladiri Tarung Derajat. Kemudian ia jatuh, kepalanya kemudian terbentur. Satuan Tugas Berdinas kemudian membawa Serda IBG ke salahsatu klinik di Kecamatan Dolok Masihul, Kab. Sergai. Naas nyawa beliau tidak tertolong," tutur Kapendam.

Kemudian, Yonif 122 TS, selaku satuan di mana Serda IBG berdinas mengabarkan keluarga bahwa Serda IBG meninggal dunia.

Keluarga kemudian meminta jenazah untuk dibawa ke kampung halaman di Nias.

Press Conference kematian Serda IBG, prajurit TNI yang berdinas di Kompi B Yonif 122 TS yang sempat diduga mengalami kekerasan, Selasa (12/11/2019) di Makodam I/BB.
Press Conference kematian Serda IBG, prajurit TNI yang berdinas di Kompi B Yonif 122 TS yang sempat diduga mengalami kekerasan, Selasa (12/11/2019) di Makodam I/BB. (TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI)

Menanggapi permintaan keluarga, Yonif 122 TS yang telah berkoordinasi dengan Kodam I/BB melakukan evakuasi medis pengawetan, agar jenazah tiba dengan kondisi sebaik-baiknya di rumah duka.

Kakesdan I/BB Kolonel dr Sutan Bangun melakukan upaya pengawetan dengan menyuntikkan formalin ke pembuluh vena besar yang ada di leher jenazah Serda IBG.

"Penyuntikan formalin di leher, agar formalin di pembuluh darah Vena besar bisa menyebar ke seluruh tubuh, saat evakuasi menggunakan udara ke Pulau Nias," terang Kakesdam.

Kodam I/BB menjelaskan sudah melakukan pendekatan dengan keluarga terkait wafatnya Serda IBG yang merupakan lulusan Seba 2017.

Selain memberikan kejelasan, Kodam juga tetap melakukan penyelidikan kemungkinan ada pelanggaran hukum atas wafatnya Serda IBG.

Kakumdam I/BB Kolonel Chk Takdir Nugraha menyampaikan pihaknya tentu akan melakukan upaya upaya hukum setelah tim investigasi yang terdiri dari 5 orang berhasil menemukan kejanggalan.

"Jadi kita tentunya akan melakukan upaya hukum. Jika ada kekerasan dari hasil penyelidikan tentunya akan ditindak, sebab prajurit TNI siapa pun dia tidak ada yang kebal hukum. Kita akan menunggu penyelidikan ya," ujar Takdir menutup keterangan.

Sebelumnya keluarga curiga kematian Serda Iman Berkat Gea tidak wajar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved