Reuni Akbar 212
Guntur Romli: Ada Indikasi Anies Baswedan Gunakan Reuni 212 Sebagai Jalan Politik ke 2024
Aktivis Muda NU menanggapi kehadiran Anies Baswedan di acara reuni 212 yang diadakan hari ini Senin (2/12/2019).
TRIBUNPALU.COM - Aktivis Muda NU menanggapi kehadiran Anies Baswedan di acara reuni 212 yang diadakan hari ini Senin (2/12/2019).
Guntur Romli menilai bahwa Anies Baswedan ingin memanfaatkan reuni 212 sebagai jalan politik menuju ke Pemilu 2024.
Hal ini diungkapkan Guntur Romli saat menjadi narasumber dalam acara Apa Kabar Indonesia.
"Saya melihat juga adalah kalau Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu juga saya melihat ada indikasi menggunakan 212 sebagai jalan politik dia untuk 2024," ungkapnya, dilansir dari tayangan di kanal Youtube Talk Shok tvOne.

Lebih lanjut Guntur Romli menegaskan bahwa reuni 212 ini merupakan gerakan politik yang dibumbui oleh isu agama.
"Kalau kita saksikan bahwa gerakan 212 tidak lepas dari gerakan politik yang menggunakan isu-isu agama," pungkasnya.
Guntur Romli menduga ada sejumlah tujuan politik lain dalam pelaksanaan reuni 212 tersebut.
Tujuan lain tersebut adalah untuk menyerang pemerintah Presiden Joko Widodo.
"Menurut saya tujuan tetap untuk menyerang pemerintah Pak Jokowi," ujar Guntur Romli.
Guntur Romli mengatakan hal itu lantaran menurutnya masih ada sejumlah pihal yang belum puas dengan kinerja Jokowi.
Pihak-pihak memanfaatkan momentum reuni 212 untuk menyuarakan pendapat mereka.
• Guntur Romli Ungkap Tujuan Diadakannya Reuni Akbar 212: Menyerang Pemerintah Jokowi
• Anies Baswedan Sebut Jumlah Peserta Reuni 212 Jutaan, Yunarto Wijaya Pertanyakan Kehadiran Sosok Ini
"Kan tetap ada di luar sana yang tidak setuju, tidak puas, tidak dibawa oleh Pak Prabowo dalam sebuah sistem mereka tetap butuh gerakan-gerakan dan kelompok-kelompok yang menyuarakan mereka," ucap Guntur Romli.
Lebih lanjut Guntur Romli juga menyebutkan bahwa panita reuni 212 menggunakan informasi yang menyesatkan untuk menarik minat peserta untuk mengikuti acara tersebut.
Informasi menyesatkan yang dimaksud Guntur Romli adalah soal pencekalan Rizieq Shihab.
Menurutnya informasi itu bisa membuat masyarakat menjadi ribut.
"Acara ini ketika diadakan juga menggunakan informasi yang menyesatkan, kontroversi untuk mencari perhatian, misalnya soal kepulangan Habib Rizieq yang nggak jadi dengan alasan dengan tuduhan bahwa itu dicekal oleh pemerintah kita, itu kan bikin ribut," paparnya.
"Bikin semua orang bertanya-tanya, tapi faktanya Habib Rizieq tidak dicekal oleh pemerintah RI tapi pemerintah Saudi dan sampai sekarang kita nggak tahu," sambungnya.
Tak hanya itu, diundangnya sejumlah anggota parta di luar pemerintahan juga menjadi bukti bahwa reuni 212 ditunggi oleh gerakan politik.
"Ketiga menurut saya tetap ada tujuan politik di situ, katakan parati-partai yang di laur sistem itu masih kita lihat ya tokohnya akan diundang oleh 212," tuturnya.
Tonton video selengkapnya:
Anies Baswedan dapat Sambutan Meriah saat Hadiri Reuni 212
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan sambutan meriah dari para peserta Reuni 212 di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).
Anies Baswedan tiba sekira pukul 06.10 WIB, dan langsung disambut gema takbir. Dirinya juga dipanggil dengan sebutan 'Gubernur Indonesia'.
"Selamat datang Bapak Anies Baswedan, Gubernur Indonesia," ujar salah seorang pembawa acara dari atas panggung.
"Bapak Gubernur Indonesia. Sebelum 2024 mimpin Indonesia beneran, beliau harus tetap megang Jakarta, takbir!"
"Bapak H Anies Baswedan, alhamdulillah beliau telah hadir di tengah-tengah kita," tambah pembawa acara itu.
• Reuni Akbar 212, Pimpinan Istigosah Doakan Rizieq Shihab, Gubernur hingga Presiden dan Wapres
• Beri Sambutan di Reuni Akbar 212, Anies Baswedan Bandingkan Keragaman Indonesia dan Bangsa Lain
• Hadiri Reuni 212, Anies Baswedan Dipanggil Gubernur Indonesia & Minta Tetap Pimpin DKI Sebelum 2024
Isi Pidato Anies Baswedan di Reuni 212
Reuni akbar 212 yang berlangsung di kawasan Monas Jakarta dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Senin (2/12/2019).
Anies datang ke acara tersebut dengan mengenakan seragam dinas gubernurnya.
Dalam tayangan Kompas Tv, Senin (2/12/2019), ia terlihat duduk bersama para petinggi 212 lain di panggung kehormatan.
"Bangsa Indonesia sering menarik perhatian dan sering kita sampaikan karena keberagamannya, saya sampaikan ada yang unik dari keberagaman ini," ujar Anies Baswedan.
Anies kemudian membandingkan soal perbedaan keragaman di Indonesia dengan bangsa lain.
"Bangsa Indonesia tidak hanya soal keberagamannya, banyak bangsa-bangsa lain yang tidak kalah beragam dari Indonesia," beber Anies Baswedan
"Ada hal yang unik di banding dengan bangsa lain, lihat India, lihat Tiongkok, lihat Papua Nugini, lihat Afganistan, mereka semua tak kalah beragam dengan Indonesia."
"Keunikan kita adalah masih ada persatuan Indonesia," imbuhnya.
Anies lalu menambahkan, seluruh peserta yang hadir dalam reuni akbar tersebut merupakan cerminan dari persatuan yang ada di Indonesia.
• Digelar Sejak Subuh, Peserta Reuni Akbar 212 Terus Bertambah
"Semua yang berada di tempat ini, semua adalah cermin persatuan Indonesia," imbuh Anies.
Menurut Anies, persatuan di Indonesia tidak hanya dijaga melalui tulisan, namun juga tindakan.
"Tapi persatuan Indonesia tidak dijaga dengan retorika, tidak dijaga dengan hanya mengirimkan tulisan atau lisan, tapi persatuan dijaga melalui keadilan," ucap Anies Baswedan.
Anies menilai, dengan adanya keadilan di tengah masyarakat, maka pasti ada persatuan.
"Karena itu, keadilan menjadi penting, kalau kita ingin mempertahankan terus apa yang sudah dibangun oleh pendiri republik ini, oleh pejuang bangsa ini, maka tanggung jawab kita hari ini adalah memastikan hadirnya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta tersebut lalu berujar, hal yang menjadi fokus dari pihaknya saat ini, tak hanya mengenai pembangunan saja.
Akan tetapi juga soal keadilan bagi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat DKI Jakarta.
"Ini salah satu hal mendasar di berbagai aspek," kata Anies Baswedan.
(TribunPalu.com)