Kaleidoskop 2019
Kaleidoskop Bulu Tangkis 2019: Podium Teramai, Romantisnya Praveen/Melati hingga Momen Pilu Ginting
Berikut beberapa momen penting seputar bulutangkis yang mewarnai musim 2019; dari podium teramai, romantisnya Praveen/Melati hingga momen pilu Ginting
TRIBUNPALU.COM - Jelang akhir tahun 2019, beberapa momen menarik di dunia bulutangkis sepanjang tahun pun menarik untuk diulas kembali.
Pasalnya, tak hanya momen bahagia yang terjadi tetapi ada juga beberapa momen pilu yang mewarnai gelaran bulutangkis musim ini.
Dimulai dari kisah-kisah menarik seperti momen kemenangan para pebulutangkis Indonesia maupun dunia hingga laga-laga kontroversial yang terjadi sepanjang musim 2019.
• Aksi Tengil Kevin Sanjaya di Final Fuzhou China Open: Tak Niat,Pura-pura Panik, Sampai Disebut Licik
Berikut TribunPalu.com telah merangkum beberapa momen penting seputar bulutangkis yang mewarnai musim 2019:
1. Liliyana Natsir pensiun
Sudah hampir setahun, keputusan pemain ganda campuran, Liliyana Natsir untuk gantung raket masih membuat masyarakat Indonesia merasa kehilangan bintang bulutangkis Tanah Air.
Bagaimana tidak?
Sebuah acara farewell dibuat khusus untuk ajang pamit bagi Liliyana Natsir.
Acara farewell tersebut diumumkan sebelum pertandingan final Indonesia Masters di Istora Senayan Jakarta, pada Minggu (27/1/2019).
• Pecahkan Skor Tak Lazim, Daddies Bikin BWF Heran: Siapa Lagi yang Serangan Jantung?
Sepanjang kariernya, berbagai gelar dan rekor sudah diciptakan Liliyana Natsir.
Medali emas Olimpiade Rio 2016 menjadi yang terbaik yang pernah diraih atlet putri asal Manado itu.
Selain itu, Butet juga menjadi satu-satunya pebulutangkis dengan empat gelar juara dunia dalam satu nomor.
Butet meraih hal tersebut bersama Nova Widianto dan Tontowi Ahmad dengan masing-masing dua gelar.
Di hadapan ribuan penggemar yang memenuhi Istora, pasangan Tontowi Ahmad ini mengucapkan kalimat perpisahan setelah 17 tahun berkecimpung di dunia bulutangkis.
“Saya pergi bukan untuk menjauh. Saya mundur untuk memberi jalan dan kesempatan kepada junior saya. Saya ingin mereka jadi juara baru ke depannya,” ujar Butet, panggilan akrab Liliyana Natsir sambil berusaha menahan air matanya.
Acara tersebut pun mengundang rasa sedih nan haru lantaran masyarakat Indonesia merasa sangat kehilangan sosok legendaris seperti Butet.
Tonton kembali videonya di sini:
• Tweet War! BWF Puji Minions: Siapa yang Bisa Hentikan Mereka? Akun All England Balas dengan Foto Ini
2. Hendra/Ahsan juarai All England dan BWF Championships 2019
Meski menjadi pemain ganda putra veteran, tetapi prestasi apik dari Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan kian moncer di tahun ini.
Hal terbukti dari pencapaian dua gelar prestisius sekaligus.
Pertama, gelar Super 1000 All England yang digelar di Arena Birmingham, England pada Sabtu (10/3/2019).
Atas prestasi tersebut, mata dunia kembali melirik kebolehan pemain yang berjuang di tengah arus pemain-pemain muda.
Padahal saat itu pasangan yang merajai ganda putra ialah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
• Sempat Disebutkan Istri Ahsan, Ini Artikel Terbaru Hamid Awaludin; The Daddies Selalu Memberi!
Di pertengahan tahun, Hendra/Ahsan kembali menorehkan prestasi yang membuat namanya benar-benar diperhitungkan.
Kemenangan di BWF World Championships 2019 adalah kemenangan termanis bagi Hendra Setiawan lantaran saat melakoni laga final pada Minggu (25/8/2019 )bertepatan dengan hari kelahirannya yang ke-35.
Hendra Setiawan pun meluapkan kegembiraannya saat meraih juara dunia pada hari H ulang tahunnya.
“Senang. Jarang-jarang juga kan pas hari H-nya. Biasanya sebelum atau sesudah. Tapi memang kejuaraan penting banyaknya di bulan Agustus,” kata Hendra Setiawan seperti yang dikutip dari Badminton Indonesia.
• The Daddies Vs The Minions; Awalnya Serius, Ulah Ricuh Ahsan dan Kevin Sanjaya Justru Bikin Tertawa
Kemenangan dalam Kejuaraan Dunia Badminton 2019 kali ini merupakan ketiga kalinya gelar juara dipegang oleh The Daddies.
Sebelumnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan meraih juara dunia pada 2013 dan 2015.
Khusus Hendra, ini merupakan kali keempat dirinya menaiki podium juara.
Hendra pertama kali menjadi juara pada 2007 saat masih berpasangan dengan Markis Kido.
Dengan begini, Hendra Setiawan merupakan pebulutangkis ganda putra paling sukses dalam Kejuaraan Dunia Badminton.
Hendra bahkan menyamai prestasi pasangan China, Cai Yun/Fu Haifeng yang juga empat kali meraih juara dunia pada 2006, 2009, 2010, dan 2011.
• Intip Rumah Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan; Begini Megahnya Interior Berhias Deretan Medali
3. Marcus Gideon/Kevin Sanjaya menangkan laga All Indonesian Final Indonesia Open 2019
Hajat besar Indonesia Open 2019 Super 1000 menjadi ajang yang paling dinantikan masyarakat Indonesia.
Melawan seniornya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, pasangan berjuluk The Minions itu berhasil mempertahankan gelar dengan tempo permainan yang cepat.
Kemenangan keduanya pun diwarnai keriwehan di podium.
Pasalnya baik Ahsan maupun Hendra membawa anaknya masing-masing turut serta ke podium.
Tak mau kalah, Marcus Gideon pun juga membawa putra semata wayangnya yang masih bayi untuk naik ke podium.
Alhasil, podium pun ramai dengan enam bocah lucu yang riweh mendampingi sang ayah masing-masing.
Tonton videonya di sini:
• Karena Hal Sepele, Kevin Sanjaya Pernah Ditolak PB Djarum 13 Tahun Lalu, Kini jadi Indonesian Titans
4. Kemenangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di dua ajang Super 750
Ganda campuran andalan Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, berhasil meraih dua kemenangan dramatis usai melakoni turnamen Super 750 dalam dua pekan yang lalu.
Kemenangan ini tentu menjadi kebanggaan Indonesia lantaran pasangan ini baru bisa meraih medali emas setelah satu setengah tahun dipasangkan.
Pensiunnya Debby Susanto membuat Praveen harus kembali menjalin chemistry dengan pasangan barunya, Melati.
Mereka pun kerap memasuki partai final, sayangnya tembok pertahanan dua ganda campuran China masih sulit ditembus bagi Praveen/Melati.
• Romantis dengan Melati, Begini Jawaban Praveen Jordan saat Ditanya Warganet: Ucok Sayang Meli Nggak?
Sebelumnya, kabar tak sedap berhembus lantaran sang pelatih, Richard Mainaky memberikan surat peringatan kedua untuk Praveen lantaran sikap indisiplinernya.
Surat tersebut dilayangkan karena Ucok, panggilan akrab Praveen kedapatan keluar malam sehingga ia pun terancam dikeluarkan dari pelatnas.
Entah apa yang memacu semangat Praveen, ia pun seakan membalas surat peringatan tersebut dengan prestasi.
Kemenangan dramatis pertama didapatkan Praveen/Melati usai meruntuhkan pertahanan pemain unggulan kedua, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping di Denmark Open 2019.
Sepekan kemudian, Praveen/Melati masih on fire untuk merebut gelar keduanya meski menghadapi lawan unggulan pertama, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Berkat permainan apiknya, kemenangan kedua di French Open 2019 ini menjadi kado manis Melati yang berulang tahun pada 26 Oktober kemarin.
Tak hanya prestasi Praveen/Melati yang dibicarakan publik, tetapi chemistry kuat keduanya juga tak luput dari komentar warganet.
Gesture yang mereka tampilkan membuat warganet gemas karena tingkah mereka yang manis saat melakukan selebrasi.
Bahkan Praveen sempat memberikan kejutan ulang tahun untuk Melati yang berulang tahun ke 25 tahun tersebut.
Baca selengkapnya di sini:
• 4 Potret Manis Praveen dan Melati: Beri Surprise, Pelukan Selebrasi hingga Gandeng Tangan di Podium
5. The Minions ciptakan quarttrick di Fuzhou China Open 2019
Momen kemenangan pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo terus diperbincangkan publik.
Pasangan nomor satu dunia tersebut berhasil menambah gelar kedelapannya sepanjang tahun 2019 ini.
Kemenangan ini sekaligus menciptakan sejarah quarttrick alias gelar keempat bagi pasangan berjuluk The Minions ini di Fuzhou China Open 2019.
Berlaga kontra pasangan Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda kali ini menyajikan laga yang menarik untuk ditonton.
Pasalnya, kedua pasangan ini sering berhadapan hingga 15 kali pertemuan.
Menariknya, meski kerap beradu dengan drive yang cepat dan berlangsung sengit, tetapi di luar lapangan kedua ganda putra unggulan ini menampilkan sikap sportifitas yang luar biasa.
Keakraban ini terjalin antara Marcus Gideon dan Takeshi Kamura.
Bukan hanya sekali dua kali, keakraban mereka kerap terrekam saat menaiki podium di beberapa turnamen.
Bahkan meski sempat terjadi ketegangan di semifinal Badminton Asia Championships 2019, Marcus Gideon dan Takeshi Kamura terlihat akrab di luar lapangan.
Baca selengkapnya di sini:
• Momen Keakraban Marcus Gideon dan Takeshi Kamura, Sering Bertarung Sengit Tapi Penuh Tawa di Podium
6. Karena 'Dicurangi wasit', Anthony Ginting gagal jadi juara Hong Kong Open 2019
Momen dramatis tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting terjadi saat melakoni laga final Hong Kong Open 2019.
Bermain apik dalam laga rubber set, Anthony Ginting akhirnya harus menerima kekalahan pelik atas wakil tuan rumah, Lee Cheuk Yiu pada Minggu (17/11/2019).
Padahal permainan apik dari Anthony Ginting sudah cukup meyakinkan lantaran unggul di babak pamungkas.
Namun, terjadi suatu momen yang cukup menarik perhatian dalam laga final tersebut.
Tepatnya, di poin kritis babak pamungkas 20-21, sang wasit melakukan keputusan kontroversial yang merugikan Anthony Ginting.
Atas tindakan wasit tersebut, Anthony Ginting harus menjadi runner up di empat kali laga finalnya.
• Momen Pilu Anthony Ginting; Nekat Lawan Cedera di Asian Games & Tahan Tangis di Final Hong Kong Open
Dalam poin kritis 20-21 wajib bagi pebulutangkis untuk tidak membuat kesalahan sendiri demi meraih kemenangan.
Namun, pukulan balasan Anthony Ginting dianggap 'fault' oleh wasit.
Wasit asal Jerman, Joerg Hupertz menganggap raket Anthony Ginting melewati atau mengenai net.
Padahal dari tayangan ulangnya, Anthony Ginting berhasil memenangkan adu netting yang sukses memasuki bidang permainan lawan tanpa menyentuh dan melewati net.
Sialnya, poin yang seharusnya menjadi penyeimbang Anthony Ginting, justru diberikan kepada Lee Cheuk Yiu yang merupakan wakil satu-satunya dari negara tuan rumah.
Atas keputusan wasit yang mustahil untuk diganggu gugat, Anthony Ginting tidak bisa menahan kesedihannya.
Setelah keluar dari lapangan, Anthony Ginting pun membungkukkan badannya untuk sesaat karena tak sanggup lagi menahan air matanya.
Namun, sikap sportifitas Lee Cheuk Yiu pun tampak ketika ia langsung bergegas menghampiri untuk memberikan kekuatan pada rivalnya itu.
Momen dramatis itu pun diabadikan oleh akun Twitter @BadminTalk.
"Lee Cheuk Yiu menghibur Anthony Sinisuka Ginting setelah pertandingan yang menegangkan," tulis @BadminTalk.
Saat menaiki podium, Anthony Ginting tampak menyeka keringat dan tidak bersemangat saat melambaikan tangannya kepada publik.
Komentator BWF, Gillian Clark pun memberikan tanggapannya soal kejadian kontroversial tersebut.
"Kekecewaan sangat jelas dari wajah Anthony Ginting," kata komentator yang akrab dipanggil Oma Gill tersebut.
Pasalnya, laga final ini adalah laga keempat bagi Anthony Ginting dan belum sekalipun ia berhasil merebut emas tahun ini.
Baca selengkapnya di sini:
• Momen Dramatis Anthony Ginting Gagal jadi Juara; Kecewa Dicurangi Wasit hingga Dibela Atlet Lain
(TribunPalu.com/Isti Prasetya)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/hendra-setiawanmohammad-ahsan-dan-marcus-fernaldi-gideonkevin-sanjaya-sukamuljo.jpg)