Liga 1 2019

Beri Sambutan di Seremoni Bambang Pamungkas, Anies Baswedan: Dia Bukan Milik Jakarta, Tapi Indonesia

“Bambang Pamungkas memang mengakhiri perannya di Lapangan hijau. Tetapi legendanya tidak akan pernah berhenti dalam sejarah Persija” kata Anies

Editor: Imam Saputro
Dok. Persija.id
Bambang Pamungkas memamerkan Plakat yang diterimanya dari Anies Baswedan dan Bung Ferry 

"Izinkan saya jadi laki-laki sejati dengan tidak banyak bicara. Kawan-kawan, terima kasih ke seluruh tim Persija atas perjuangan luar biasa. Menguras emosi, tenaga, dan kesabaran." lanjut pria yang memulai karirnya dari Diklat Salatiga tersebut.

Di dalam pidato tersebut, ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen di Persija.

"Terima kasih sebesar-besarnya untuk Direksi Persija atas kerja samanya selama saya di sini. Terima kasih untuk Pemda DKI dan Gubernur, yang sudah dukung Persija,Dan tidak lupa, untuk kalian semua pendukung Persija, yang hadir hari ini dan di mana pun kalian berada. ” kata Bambang Pamungkas.

Bepe juga membahas beberapa kenangan pahit manis selama membela panji Macan Kemayoran.

"Saya pernah merasakan menjadi pemain terbaik, top skorer di sini. Saya juga pernah juara di sini, saya juga pernah patah kaki di sini, depresi di sini, dan dianggap pengkhianat. Dengan segala kondisi, kalian semua tetap berada di belakang saya. Saya mau ucapkan terima kasih sebesar-besarnya dari hati paling dalam,” sambung Bepe.

Perjalanan Karir Bambang Pamungkas

Bambang memulai kariernya di Diklat Salatiga pada tahun 1996-1999.

Bakat Bepe di Diklat tersebut pun dilirik Persija setelah dirinya meraih gelar top skor di turnamen Piala Asia U-19 dengan torehan tujuh gol tahun 1999.

Berbekal pencapaian tersebut, Bepe bergabung dengan Persija Jakarta  pada musim 1999-2000.

Saat musim tersebut berakhir, Bambang bergabung dengan sebuah tim divisi 3 Belanda, EHC Norad.

Di Belanda, Bambang tampil cukup produktif dengan 7 gol dari 11 kali penampilannya.

Meski tergolong subur,  namun masalah keluarga dan kegagalan dalam menyesuaikan diri dengan iklim Eropa menyebabkan Bepe hengkang beberapa bulan kemudian.

EHC Norad pun meminjamkan Bambang kembali kepada Persija sebelum kedua-dua pihak mengakhiri kontrak atas persetujuan bersama.

Dalam periode keduanya di Persija, Bambang bertahan selama 5 tahun hingga musim 2005.

Pada tahun itu. Bambang memutuskan pindah ke negeri Jiran dengan menandatangani kontrak dengan Selangor FC.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved