Singgung Normalisasi Ciliwung, Sujiwo Tedjo: Normalisasi Kritik Penting Tak Cuma Pelampiasan Dendam
Budayawan Sudjiwo Tedjo sedikit menyinggung normalisasi Sungai Ciliwung yang belakangan menjadi perhatian sejumlah pihak.
"Maka apapun yang kami kerjakan di kawasan pesisir termasuk di Jakarta, tidak akan bisa mengendalikan airnya," sambungnya.
Anies mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyaksikan kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Maret 2019.
"Kami sudah menyaksikan bulan Maret yang lalu di kawasan Kampung Melayu sudah dilakukan normalisasi, itu pun mengalami banjir ekstrem," ucapnya.
Saat ini, pihak PUPR sedang membangun dua bendungan di Ciawi dan Sukamahi.
Bahkan, pembebasan lahannya mencapai 90 persen lebih.
"Kami bersyukur bahwa sekarang Kementerian PUPR sedang menyelesaikan dua bendungan," kata Anies.
"Kalau dua bendungan itu selesai, maka volume air yang masuk ke kawasan pesisir bisa dikendalikan," lanjutnya.
Jika kawasan pesisir dapat dikendalikan, Anies meyakini Jakarta akan terbebas dari banjir.
"Kalau volume air yang masuk ke kawasan pesisir bisa dikendalikan insyallah kita terbebas dari banjir. Tapi selama membiarkan air mengalir begitu saja, selebar apapun sungainya, maka volume air akan luar biasa," tutur Anies.
Sebab, menurut Anies, banyak pemukiman warga yang bertempat di bantaran sungai.
"Makin banyak kawasan untuk perumahan, sehingga di tempat itu air mengalir ke sungai. Karena itu, kami berharap ada langkah cepat penuntasan pengendalian air sebelum masuk kawasan pesisir," kata Anies.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Ramai Normalisasi Ciliwung, Sudjiwo Tedjo Justru Soroti Soal Kritik : Dinormalkan untuk Pembaikan,
Penulis: Mohamad Afkar S
Editor: Ardhi Sanjaya