Viral! Kisah Seorang Pria yang Hadiri Pesta Pernikahan Mantan Istri dengan Bocah Berusia 9 Tahun
Seorang pria saksikan mantan istri (62 tahun) menikahi bocah berusia 9 tahun. 5 anak hadiri pernikahan. Simak kisahnya.
TRIBUNPALU.COM - Berita viral hari ini - Seorang pria saksikan mantan istri (62 tahun) menikahi bocah berusia 9 tahun. 5 anak hadiri pernikahan. Simak kisahnya.
Hingga kini, pernikahan anak usia dini masih saja terjadi di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia.
Banyak di antaranya adalah anak di bawah umur ini menikahi pasangan yang usianya jauh lebih tua.
Dari foto-foto yang dirilis oleh Barcrift Media dan DailyMail, terlihat seorang anak laki-laki yang masih kecil menikah dengan seorang perempuan yang sudah miliki 5 orang anak.
• Viral Sosok Kondektur Ganteng Kereta Api Bandara Solo, Disebut Mirip Sandiaga Uno hingga Siwon
• Kisah di Balik Viralnya Skripsi Mahasiswi Indonesia yang Disimpan di Museum Manchester United
• Viral, Mempelai Pria Bongkar Perselingkuhan Istri dengan Kakak Ipar Lewat Video di Pesta Pernikahan
Bocah bernama Saneie Masilela, berusia 9 tahun ini dilaporkan menikah dengan Helen, ibu lima anak berusia 62 tahun.
Saneie pun menjadi pengantin pria termuda di negaranya karena menikahi Helen pada waktu itu.
Pada awalnya, sebuah upacara pernikahan tidak resmi pun mereka gelar dengan harapan mengundang berbagai kalangan.
Alfred pun sama sekali tak keberatan mantan isrinya menikahi seorang bocah yang otomatis akan menjadi ayah angkat dari anak-anaknya nanti.
Tak main-main, anak angkat dari bocah berusia 9 tahun ini berusia sekitar 20-30 tahunan.

Upacara pernikahan yang telah berlangsung secara informal itu akhirnya diulang karena pasangan tersebut ingin melakukannya di depan banyak orang.
Mereka kemudian melakukan upacara pernikahan secara resmi dan lengkap di depan penduduk setempat yang terheran-heran.
Alfred pun sama sekali tak keberatan mantan isrinya itu menikahi seorang bocah yang otomatis akan menjadi ayah angkat dari anak-anaknya nanti.
Upacara pernikahan yang telah berlangsung secara informal itu akhirnya diulang karena pasangan aneh tersebut ingin melakukannya di depan banyak orang.
Mereka kemudian melakukan upacara pernikahan secara resmi dan lengkap di depan penduduk setempat yang terheran-heran.
• Viral: Ditinggal Suami Merantau ke Malaysia, Si Istri Malah Selingkuh, Padahal Sudah Dibuatkan Rumah
• Viral Mobil BMW Hanyut Terseret Banjir Jakarta, Sang Pemilik Temukan Mobilnya Tersangkut di Pohon

Sisi psikolog
Dilansir dari Intisari pada (11/1/2020), perbedaan usia yang cukup jauh dianggap kurang ideal untuk menjalin ikatan pernikahan.
Jatuh cinta memang hak semua orang, termasuk jika kita mencintai orang yang usianya terpaut cukup jauh.
Namun menurut psikolog Ine Andriyani Aditya, pernikahan dengan pasangan beda usia, apalagi jika satu pihak masih remaja, sebaiknya tidak dilakukan.
Ine mengatakan, usia remaja adalah peralihan menuju fase dewasa sehingga secara psikologis mereka belum stabil.
Keputusan menikah adalah keputusan besar sehingga dituntut pemikiran mendalam dan bijak.
"Remaja yang menikah seperti memaksa mereka untuk dewasa sebelum waktunya.”
“Apalagi bila nantinya memiliki anak, tanggung jawabnya lebih besar," kata psikolog dari lembaga psikologi SATU Consulting ini.
Seorang remaja juga sedang dalam masa mencari identitas diri, salah satu caranya adalah membandingkan diri dengan teman lainnya.
Jika mereka sudah berstatus sebagai istri atau suami, bisa membuat mereka seperti tidak punya teman.
"Akibatnya remaja kesulitan mencari pembanding dan berisiko tidak menemukan jati dirinya.”
“Anak yang tidak punya jati diri akan mudah diombang-ambingkan situasi sekitar.”
“Kondisi ini tentu tidak sehat untuk perkembangan remaja yang masa depannya masih panjang," paparnya.
Perbedaan usia yang terlalu jauh juga dikhawatirkan mengakibatkan perbedaan visi. Sesuai usianya, seorang remaja biasanya masih ingin bersenang-senang.
"Beda sekali dengan orang dewasa yang mungkin ingin lebih tenang, menata masa depan, atau dalam kasus ini mulai memikirkan masa tua.”
“Kasihan sekali kalau remaja harus menghadapi ketidakseimbangan ini," kata Ine.
Bila berkaca ke belakang pernikahan beda usia cukup banyak dilakukan di masyarakat sejak zaman dulu.
Namun menurut Ine, kondisi remaja sekarang sudah berbeda.
"Kondisi dulu dan sekarang berbeda.”
“Remaja saat ini memiliki tuntutan, impian, dan harapan yang sangat banyak," kata Ine.
Karena itu, Ine menyarankan remaja tidak menikah dulu, kecuali dengan pertimbangan matang orangtua dan dirinya. (Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Seorang Pria Saksikan Mantan Istri Menikahi Bocah 9 Tahun, 5 Anak Hadiri Pernikahan, Simak Kisahnya,