Heboh Pernikahan 12 Hari Wanita Malang, Psikolog Sebut Kemungkinan Adanya Trauma karena Bully
Pernikahan 12 hari wanita di Malang yang kisahnya viral mendapat tanggapan dari psikolog.
"Rencananya saya mau mengajukan pembatalan pernikahan dan perceraian tapi masih dalam tahap diskusi keluarga," ungkapnya, dikutip TribunJatim.com.
• Viral Pernikahan yang Hanya Bertahan 12 Hari, Ini Saran Psikolog untuk Pasangan Baru Menikah
• Jelang Pernikahannya, Jessica Iskandar dan Richard Kyle Kunjungi Makam Olga Syahputra
Alasan Sikap Suami NM Berubah
Dalam ceritanya, NM bercerita bahwa ayahnya sempat menemui menemui keluarga menantunya.
Ketika suami NM ditelfon anggota keluarganya, ia hanya mengatakan sudah tidak dapat melanjutkan pernikahannya lagi.
Melalui pesan singkat, suami NM menyampaikan bahwa ia masih memiliki trauma yang belum hilang.
"Aku nggak paham dia trauma apa tapi dia dulu pernah gagal nikah," kata NM.
"Dulu dia sudah tunangan dan mendekati hari H pernikahannya batal," lanjutnya.

Tanggapan Psikolog
Seorang Psikolog Keluarga dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan, M. Psi., menanggapi kejadian yang menimpa NM.
Menurut Adib, suami NM memungkinkan mengalami trauma mengenai sikap-sikap pasangan yang dulu pernah diterimanya.
"Barangkali trauma dicerewetin sama pasangan, diatur-atur, itu bisa saja," kata Adib, dilansir dari TribunSolo (grup TribunJatim.com).
Lebih lanjut, psikolog di praktekpsikolog.com itu menyampaikan, laki-laki tersebut kemungkin memiliki kepribadian yang cenderung lemah.
"Kalau kepribadiannya nggak kuat, ada tekanan dikit, dia mudah down," terangnya, dikutip TribunJatim.com, Jumat (24/1/2020).
Secara umum, sikap suami NM tersebut biasanya terjadi pada orang-orang yang memiliki mental block.
"Mental block dalam arti dia punya pengalaman dibully saat masih sekolah atau mungkin pernah menddapat kekerasan dari orang tuanya, itu yang membuat dia memiliki permasalahan yang banyak," kata Adib.