Permadi Ungkap Dua Penyebab Munculnya Sejumlah Kerajaan Fiktif di Indonesia, Berkaitan dengan Mitos

Spiritualis Permadi mengungkapkan dua hal yang menjadi penyebab munculnya sejumlah kerajaan fiktif di Indonesia.

(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)
Foto-foto keberadaan Kesultanan Selaco alias Selacau Tunggul Rahayu di Parung Ponten Kabupaten Tasikmalaya. 

"Jadi sebenarnya kalau polisi hanya mencari kesalahan kriminalnya itu tidak akan bisa mencari kenapa ini bisa terjadi," tutur Permadi.

Jika hanya seperti itu maka tidak menutup kemungkinan sejumlah kerajaan fiktif akan kembali muncul di Indonesia.

Hal ini lantaran orang-orang yang mendirikan kerajaan tersebut tidak pernah merasa melakukan tindak pidana seperti menipu.

"Mereka tidak takut mereka tidak merasa menipu, mereka merasa kewajiba menunjukkan kepada rakyat Indonesia bahwa mereka mendapat dawuh seperti ini," sambung Permadi.

"Oleh karena itu pasti lambat atau cepat terjadi perubahan ketatangeraan, republik akan menjadi kerajaan kembali," imbuhnya.

Permadi lantasa mengungkap dua alasan munculnya kerajaan-kerajaan fiktif di Indonesia.

"Ini ada dua sebab, satu selama ini republik cuma berumur 75 tahun dalam sejarah itu jangkanya pendek sekali."

"Sedangkan ribuan tahun sebelumnya bangsa indonesia itu dikuasai oleh kerajaan, dan pernah mencapai masyarakat adil dan makmur."

"Jadi itu akan menyebabkan kerinduan masyarakat," pungkasnya.

Tonton video selengkapnya:

Berikut dereta kerajaan fiktif yang muncul di Indonesia:

Keraton Agung Sejagat

Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso dan Sang Ratu, Fanni Aminadia.
Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso dan Sang Ratu, Fanni Aminadia. (Dok Istimewa via Kompas.com)

Media sosial tengah dihebohkan dengan kemunculan kerajaan baru di Purworejo, Jawa Tengah.

Sekelompok orang di Purworejo tersebut, menyebut diri mereka sebagai bagian dari Keraton Agung Sejagat (KAS) atau World Empire.

Berdandan layaknya raja dan ratu dengan seperangkat prajurit lengkap, mereka berkumpul di sebuah gedung yang mereka sebut sebagai Dalem Poh Agung.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved