Masa Karantina WNI di Natuna Berakhir Sabtu Besok, Ini Prosedur yang Harus Mereka Jalani Setelahnya
Diberitakan sebelumnya, 238 warga dipulangkan dari Kota Wuhan, China, pada Minggu (2/2/2020), akibat wabah virus corona.
Dari jumlah korban itu, hingga saat ini Indonesia belum melaporkan satu pun kasus virus corona dari 270 juta penduduk di Tanah Air.
Melihat hal ini, sejumlah peneliti meragukan kemampuan Indonesia dalam mendeteksi virus mematikan itu.
Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto pun angkat bicara terkait tudingan tersebut.
Terawan menuturkan, metode mendeteksi virus corona di Indonesia sudah berstandar internasional dan sesuai dengan SOP dari organisasi kesehatan dunia WHO.
"Itu namanya menghina, wong peralatan kami kemarin di-fixed-kan dengan Duta Besar Amerika Serikat (AS)," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.
"Kami menggunakan kit-nya (alat) dari AS," imbuhnya.
• Lucinta Luna Akui Pakai Psikotropika Selama 5 Bulan Karena Depresi, Obat dari Dokter Pribadi
• COVID-19 Ditetapkan Sebagai Nama Resmi Virus Corona Baru, Apa Makna Signifikan dari Nama Ini?
• Gubernur Khofifah Resmikan Bangunan Sekolah Dasar di Donggala, Sulawesi Tengah

Lebih lanjut Terawan menerangkan pihaknya terus meningkatkan kewaspadaan terhadap virus ini.
"Kita semua waspada tinggi, melakukan hal-hal yang paling level kewaspadaannya paling tinggi," ujarnya.
"Peralatan yang dipakai juga peralatan internasional," imbuhnya.
Di sisi lain, Terawan menuturkan, tidak adanya virus corona di Indonesia seharusnya tidak perlu dipertanyakan.
Mengingat apa yang dilakukan pemerintah khususnya Kemenkes telah seusai dengan standar WHO dan diakui oleh negara lain.
"Kalau tidak ada ya justru harus disyukuri, bukan dipertanyakan," kata Terawan.
"Itu yang saya tak habis mengerti, kita justru harus bersyukur Yang Maha Kuasa masih memberkahi kita," imbuhnya.
Terawan juga mempersilahkan jika para penliti ingin memastikan proses pengecekan peralatan di Indonesia.
Karena pada prinsipnya Kemenkes ini sangat transparan dan terbuka untuk itu.