Orangtua Siswa yang Dipukul Guru di Bekasi Dikirimi Surat Pernyataan Ini, KPAI: Ironis Sekali
Orangtua korban mengatakan surat tersebut berisi pernyataan agar ia tak menyebarluaskan berita putranya yang menjadi korban pemukulan.
"Artinya bapak difasilitasi TV One agar anak lain tak menjadi korban,"
"Tapi di sisi lain bapak diberi surat agar tidak ngomong kemana-mana,"
"Kita hargai kepolosan bapak," imbuhnya.
Asmat kemudian menjelaskan saat membaca isi surat tersebut ia enggan menandatanganinya.
Ia mengaku memilih menungggu pihak sekolah untuk datang ke rumahnya dan mengucapkan permintaan maaf.
"Sore dia pulang dia bawa surat ini, saya lihat wah dia ngajakin damai, saya taroh di atas tv," ucap Asmat.
"Sampai guru yang bersangkutan datang minta maaf, enggak ada juga," imbuhnya.
Susianah Affandi mengatakan pihak sekolah seharusnya menyelesaikan peristiwa pemukulan itu dan bukannya memberikan surat tersebut kepada orangtua korban.
Ia menilai hal tersebut malah dapat menjadi boomerang untuk pihak sekolah.
"Tambah ironis orangtua yang tidak pernah memukuli anaknya jusrtu melihat video yang disitu ada aksi pemukulan," ucap Susianah Affandi.
"Harusnya ini diselesaikan, ditanggulangi, sebagaimana dalam Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2015,"
"Kalau seperti yang bapak sampaikan tadi justru akan membuka boomerang baru," imbuhnya.
• Sejumlah Murid SMAN 12 Bekasi Lakukan Aksi Bela Gurunya yang Pukul Siswa Terlambat
• Terungkap, Guru SMA di Bekasi yang Pukuli Muridnya Pernah Cekcok dengan Guru Lain dan Lempar Kursi
Susianah Affandi mengaku pihak sekolah yang meminta Asmat untuk tak menyebarluaskan kabar pemukulan itu menimbulkan sebuah tanda tanya besar.
Ia juga mempertanyakan soal demo yang dilakukan sejumlah siswa SMA Negeri tersebut, yang meminta agar I tak dikeluarkan.
"Bahwa ada skenario, dimana bapak ini diminta untuk diam tidak memberikan informasi kepada banyak pihak," ucap Susianah Affandi.