Kisah Warga Rusia yang jatuh Cinta karena Virus Corona, Bertemu saat Karantina di Tyumen
Sebanyak 140 orang Rusia yang baru pulang dari China masuk klinik karantina di kota besar Tyumen, Rusia.
Setelahnya, mereka masih belum dapat memastikan. Parfenovich berasal dari Krasnoyarsk sementara kekasihnya berasal dari pusat Rusia, Kirov.
"Sampai hari ini komunikasi kami masih lancar dan saya mendukungnya sambil membiarkannya menunjukkan kebebasannya--itu merupakan satu-satunya cara," ungkap Parfenovich.
Dilansir dari akun instagramnya, Savintseva melaporkan perkembangannya selama berada di karantina di Tyumen.
Pada mulanya dia merasa senang akan pulang ke rumahnya di Kirov, tapi kemudian dia harus masuk karantina karena tiba dari kota Wuhan, China.
Meski negatif mengidap corona, Savintseva masih belum boleh keluar dari karantina karena peraturan pemerintah Rusia yang harus memastikan seluruh warganya yang baru kembali dari China benar-benar tidak terinfeksi virus corona.
Dia bahkan menginformasikan melalui salah satu video singkatnya, bahwa 10 tablet obat antivirus harus diminum dalam waktu dua jam.
Pihak medis bahkan memepersilakan jika seseorang merasa perutnya kuat meminum semuanya dalam sekali teguk.
Menurutnya, info itu bukan sekedar lelucon.
Savintseva tidak bisa melakukan wawancara karena kondisi kesehatannya, tapi dia dinyatakan negatif terinfeksi corona.
Rusia hanya mengonfirmasi dua kasus virus corona, kedua kasus tersebut diidap oleh orang kebangsaan China yang mana mereka baru saja dinyatakan sembuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berawal dari Karantina Virus Corona, Dua Warga Rusia ini Jatuh Cinta"