Megathrust Samudera Hindia Bisa Picu Gempa M 8,7 & Tsunami 15 Meter, Warga Sukabumi Diimbau Waspada

Masyarakat Sukabumi, Jawa Barat diimbau selalu waspada terjadinya potensi gempa berkekuatan Magnitudo 8,7.

via kompas.com
Pemutakhiran segmentasi Megathrust Peta Gempa Nasional 2017. 

''Sehingga kemungkinan untuk terjadinya potensi megathrust sangat tinggi di Selatan Jawa termasuk di Selat Sunda,'' ujar dia.

''Maka dari itu, kita perlu waspada. Memang belum bisa diprediksi secara pasti tapi ada potensi,'' imbau Renza.

Terkait sesar Cimandiri, Renza menambahkan potensi gempa megathrust ini juga dapat memicu gempa sesar di darat yang sangat merusak.

Karena ada hubungan antara sesar daratan yang menjorok ke laut dengan sesar lautan.

Karakteristik sesar Cimandiri ini merupakan sesar daratan. Ada penelitian lanjutan yang menerus ke lautan di Palabuhanratu.

Namun menerusnya berapa kilometer sudah digambarkan peneliti tapi belum dikonfirmasi secara jelas dalam publikasi.

"Sesar Cimandiri menyambung ke sesar Lembang ke sesar Baribis," kata dia.

Dompet Dhuafa Targetkan Bangun 1.000 Huntap Srikandi untuk Korban Gempa Sigi

 Tsunami di Jawa Barat

Dalam paparannya, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Renza menuliskan gempa Tasikmalaya 2 September 2009 pukul 7:55 Wib berkekuatan M7,3 mengakibatkan 81 orang meninggal dunia.

Juga tercatat tsunami lokal setinggi satu meter di pantai Pameungpeuk dan setinggi 0,2 sentimeter di pantai Pelabuhan Ratu.

Selain itu berdasarkan referensi Soloviev ands Go (1974), Wichman (1918), Cox (1970) pada 9 September 1823 terjadi gempa M6,8 di Laut Jawa Barat.

''Gempa disertai dengan suara gemuruh dan pada saat yang bersamaan muka air laut naik hingga mencapai tinggi 0,3 meter,''  jelas alumni Fakultas Teknik Lingkungan ITB.

Sementara dalam situs resminya, BMKG menjelaskan mengenai skala MMI untuk goncangan gempa yang dirasakan.

Yaitu VIII MMI : kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

Sedangkan IX MMI : Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

Penjelasan BMKG Soal Isu Zona Megathrust di Selat Makassar yang Picu Gempa Bumi Besar

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved