Virus Corona
Cegah Penyebaran Virus Corona, Salon di China Buat Layanan Cukur dan Cuci Rambut 'Jarak Jauh'
Terjadinya penyebaran virus corona di sejumlah negara sendiri disebut dikarenakan oleh adanya kontak antar manusia.
TRIBUNPALU.COM - Virus corona yang mewabah di awal tahun 2020 telah menimbulkan kepanikan bagi berbagai kalangan.
Wabah virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China ini setidaknya telah menjangkit lebih dari 90 ribu orang.
Tidak hanya itu, hingga kini sekira 80 negara di luar China telah melaporkan kasus virus corona yang terjadi di wilayah mereka.
Terjadinya penyebaran virus corona di sejumlah negara sendiri disebut dikarenakan oleh adanya kontak antar manusia atau atau human-to-human transmission.
Pernyataan terkait dengan penemuan itu sempat disampaikan oleh WHO beberapa waktu lalu saat memberikan arahan terkait wabah virus corona.
• Pria Asal China Tertular Virus Corona Setelah Bertemu Pasien yang Terinfeksi Selama 15 Detik
• WHO Nyatakan Wabah Virus Novel Corona Sebagai Darurat Kesehatan Global
Kala itu organisasi kesehatan dunia tersebut menyatakan adanya 8 kasus di luar China yang disebabkan oleh kontak antar manusia.
Penemuan tersebut kemudian mendasari munculnya imbauan bagi masyarakat untuk menghindari 'kontak dekat.'
Imbauan itu terutama berlaku di wilayah yang telah banyak ditemukan kasus virus corona.
Meski imbiauan itu terlihat kurang menguntungkan bahkan cenderung menyulitkan, rupanya ada saja sebagian orang yang menanggapinya dengan cara unik dan kreatif.
Satu di antaranya adalah yang dilakukan oleh tukang cukur rambut di China.
Dalam sebuah video yang beredar di internet belakangan ini, terlihat dua orang pekerja di salon melayani pelanggan mereka dengan cara tidak bisa.
Salah seorang pekerja terlihat memotong rambut pelanggannya dari jarak jauh yakni sekira empat langkah di belakangnya.
Untuk dapat memotong rambut pelanggannya, pekerja tersebut menggunakan tongkat panjang yang pada bagian ujungnya dipasangi alat seperti sisir, alat cukur, dan bahkan pengering rambut atau hairdryer.
Hal serupa juga dilakukan pekerja lainnya saat mencuci rambut salah seorang pelanggan.
Tidak hanya menghindari kontak dengan melakukan cukur rambut atau pun cuci rambut jarak jauh, para pekerja itu juga menggunakan masker pelindung di wajahnya.

Salah seorang pemilik salon di Provinsi Henan, Wu Junlong mengatakan bahwa cara tersebut dilakukan dengan alasan keamanan.
Meski begitu ia tidak menampik jika cara tersebut membuat pekerjaan menjadi kurang maksimal.
"Alat-alat itu tidak bisa bekerja sebaik saat kamu memegangnya dengan tangan, namun ini dilakukan untuk keamanan (baik bagi kami maupun pelanggan)," ungkapnya sebagaimana diwartakan Daily Mail.
Seorang penata rambut lainnya yakni He Bing membagikan rekaman dari seorang temannya yang melakukan layanan 'potong rambut jarak jauh' di salon yang terletak di Luzhou, Provinsi Sichuan.
Pada unggahan di media sosialnya, ia juga menuliskan 'meskipun penahanan (lockdown) sudah rampung, kita tetap harus menjaga jarak demi keamanan.'
Videonya itu pun menjadi viral dan mengundang reaksi dari warganet.
"Jaman sekarang, kamu butuh lengan yang kuat untuk menjadi penata rambut," tulis seorang warganet.
Update kasus virus corona: tercatat ada 95 ribu kasus dengan 53 ribu di antaranya telah pulih
Berdasarkan laporan data yang dibagikan oleh Worldometer, per Kamis ini tercatat total kasus virus corona di seluruh dunia mencapai angka 95.607.
Dari keseluruhan jumlah tersebut, lebih dari 53 ribu orang di antaranya telah dinyatakan sembuh.
Sementara, angka kematian akibat infeksi virus tersebut ialah sebanyak 3.287 kasus.
Berikut adalah data selengkapnya.
(TribunPalu.com hanya melampirkan data 10 negara atau wilayah dengan kasus virus corona terbanyak)
1. China
Jumlah kasus: 80.430
Kematian: 3.013
Pasien sembuh: 52.219
2. Korea Selatan
Jumlah kasus: 5.766
Kematian: 35
Pasien sembuh: 88
3. Italia
Jumlah kasus: 3.089
Kematian: 107
Pasien sembuh: 276
4. Iran
Jumlah kasus: 2.922
Kematian: 92
Pasien sembuh: 552
5. Jerman
Jumlah kasus: 349
Kematian: -
Pasien sembuh: 16
6. Jepang
Jumlah kasus: 331
Kematian: 6
Pasien sembuh: 43
7. Prancis
Jumlah kasus: 285
Kematian: 4
Pasien sembuh: 12
8. Spanyol
Jumlah kasus: 228
Kematian: 2
Pasien sembuh: 2
9. Amerika Serikat
Jumlah kasus: 160
Kematian: 11
Pasien sembuh: 9
10. Singapura
Jumlah kasus: 112
Kematian: -
Pasien sembuh: 79
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)