Hal yang Dikhawatirkan Joko Widodo jika Pemerintah Buka-bukaan Informasi tentang Virus Corona
Presiden Joko Widodo mengakui, dia dan Pemerintah Pusat menyaring informasi penyebaran virus corona (Covid-19) yang masuk ke Indonesia.
TRIBUNPALU.COM - Presiden Joko Widodo mengakui, dia dan Pemerintah Pusat menyaring informasi penyebaran virus corona (Covid-19) yang masuk ke Indonesia.
Sebab, ia beralasan bila dibeberkan secara frontal dikhawatirkan akan menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat soal virus corona.
"Ada yang kita sampaikan dan ada yang tidak kita sampaikan. Karena kita tidak ingin menimbulkan suasana kepanikan di tengah masyarakat," kata Jokowi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020).
Kendati demikian, ia meyakinkan kalau jajarannya bertindak cepat dan tegas untuk menyikapi penyebaran virus corona di Indonesia melalui BNPB.
Lantaran sampai saat ini, Jokowi mengatakan, jumlah negara yang sudah terdampak virus corona semakin banyak.
"Seminggu lalu ada 88 negara yang sudah kena epidemik Corona, dan hari ini ada 117 negara. Satu minggu melompat dari 88 negara jadi 117 negara," jelas Jokowi.

Pemerintah menyatakan hingga Jumat (13/3/2020) ada 35 tambahan pasien positif corona dan 3 pasien meninggal dunia.
Kini, total keseluruhan kasus pasien yang terkena virus corona di Indonesia ada 69 orang.
Sementara itu, jumlah kematian atas wabah Covid-19 di Indonesia mencapai 4 jiwa.
Sebelumnya, ada satu wanita WNA yang meninggal dunia dan menjadi kasus kematian pertama Indonesia.
Seperti diketahui, Joko Widodo meninjau langsung fasilitas di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (13/3/2020).
Peninjauan tersebut dimaksudkan untuk melihat langsung fasilitas pengecekan suhu badan Thermal Scanner dan Thermo Gun untuk mendeteksi gejala virus corona.
Jokowi pun langsung mencoba untuk dipindai di line yang dilewati oleh Thermal Scanner dam langsung dites suhu badannya oleh petugas Kantor Kesahatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta.
Dalam hasil peninjauan tersebut, Jokowi menilai jika proses pencegahan virus tersebut di bandar udara tersibuk itu sudah sangat ketat.
"Tadi saya mengecek dan kontrol hal-hal apa yang telah dilakukan baik itu seperti penyemprotan disinfektan di stasiun dan bandara. Dalam hal ini, untuk di Bandara Soetta, proses pencegahannya sudah ketat," kata Jokowi.