Virus Corona

Tangani Wabah Virus Corona, Pemerintah Bentuk Tim Reaksi Cepat yang Dipimpin Kepala BNPB

Virus corona yang mewabah di awal tahun 2020 ini telah menyebar ke sejumlah negara, termasuk di antaranya adalah Indonesia.

TRIBUNPALU.COM/Muhakir Tamrin
Kepala BNPB Doni Monardo 

TRIBUNPALU.COM - Virus corona yang mewabah di awal tahun 2020 ini telah menyebar ke sejumlah negara.

Seperti yang diketahui, wabah virus tersebut pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019 lalu.

Hingga kini tercatat ada lebih dari 100 negara yang telah melaporkan adanya temuan kasus virus corona.

Termasuk di antaranya adalah Indonesia.

Terkait dengan hal tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa saat ini pemerintah telah membentuk tim reaksi cepat.

Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, tim reaksi cepat itu dipimpin oleh Kepala BNPB Doni Monardo.

"Tim reaksi cepat sudah dibentuk, dipimpin oleh Kepala BNPB Doni Monardo dan telah disiagakan di rumah sakit tipe A," ujar Jokowi dalam keterangan pers-nya pada Jumat (13/3/2020) lalu.

Jokowi menuturkan, pemerintah juga telah dan akan terus melakukan pelacakan kontak atau contact tracking terkait dengan penemuan kasus atau pasien virus corona.

Dikatakan bahwa pelacakan tersebut dilakukan dengan koordinasi oleh BNPB, Kemenkes, dan TNI/Pori, sebagaimana dilansir laman setkab.go.id.

Melibatkan BIN

Presiden Joko Widodo menyebut pemerintah menangani virus corona Covid-19 tanpa banyak bersuara.

Bahkan, pemerintah juga melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam menangani pandemi ini.

"Setiap ada klaster baru tim reaksi cepat kita pasti langsung masuk. Yang dibantu intelijen BIN, Polri dan TNI. Setiap ada yang baru pasti ini bergerak," ujar Jokowi, dikutip dari Kompas.com.

Ia menyampaikan, tak semua informasi terkait penanganan virus corona bisa disampaikan ke masyarakat.

"Kita tidak ingin menciptakan rasa panik, tidak ingin menciptakan keresahan di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, dalam penanganan memang kita tidak bersuara," ungkapnya.

Dream Theater Resmi Tunda Konser di Indonesia karena Pandemi Virus Corona

Jalani Tes Virus Corona, Presiden Brasil Jair Bolsonaro Dinyatakan Negatif

Tanggapan Istana soal Surat yang Dikirim WHO ke Joko Widodo Terkait Penanganan Virus Corona COVID-19

Salah satu hal yang tidak dibuka oleh pemerintah adalah riwayat perjalanan pasien yang sudah dinyatakan positif corona.

Jokowi menegaskan tak akan mengikuti langkah negara lain yang mengumumkan riwayat perjalanan pasien.

Kendati demikian, Jokowi memastikan bahwa pemerintah sudah melakukan penelusuran dengan siapa saja pasien positif corona melakukan kontak dalam waktu 14 hari terakhir.

Jokowi mencontohkan penanganan pasien nomor 01 dan 02.

Setelah keduanya dinyatakan positif, pemerintah langsung menelusuri orang-orang yang berkontak dengan mereka untuk melihat kemungkinan sebaran virus

"Dalam dua hari, saya sudah mendapatkan 80 nama yang berada di klaster ini. Dalam dua hari dari tim reaksi cepat dari Kemenkes, dibantu intelijen BIN dan Polri," katanya.

Pemerintah siapkan thermo-scanner di 135 pintu negara

Sebagai tindakan pencegahan terjadinya penyebaran virus ini di Indonesia, pihak Kementerian Kesehatan telah menyiapkan alat bernama termoscanner.

Alat yang disebut dapat mendeteksi suhu tubuh seseorang ini dipasang di 135 titik pintu keluar masuk negara Indonesia.

"135 pintu negara baik udara, laut, maupun darat," ungkap Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono yang dikutip dari setkab.go.id.

Cegah Virus Novel Corona di Indonesia, Kemenkes Siapkan Termoscanner di 135 Pintu Negara

Jubir Pemerintah untuk COVID-19, Achmad Yurianto Diangkat sebagai Dirjen P2P

Wapres Maruf Amin Minta Para Dai Ikut Tenangkan Masyarakat Terkait Wabah Virus Corona

Anung menjelaskan, alat tersebut akan mendeteksi suhu tubuh di mana jika ada seseorang yang datang dari luar negeri kemudian suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius, posturnya akan terlihat berwarna merah pada termoscanner.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, Anas Maruf menyatakan bahwa semua pintu masuk negara telah disiapkan alat thermo-scanner tersebut.

Anas berujar bahwa seluruh kedatangan internasional selalu dilakukan pemeriksaan termoscanner.

"Dalam kondisi rutin seluruh kedatangan internasional semua selalu dilakukan pemeriksaan termoscanner meskipun tidak ada penyakit yang diwaspadai. Kalau ada penyakit yang diwaspadai maka kita tingkatkan pengamanannya," jelasnya.

Selengkapnya simak video berikut ini:

(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany) (Kompas.com/Ihsanuddin)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved