Virus Corona
Kisah Dokter yang Terbaring di Kasur Rumah Sakit Pasien Virus Corona yang Sepi, Potretnya Jadi Viral
Potretnya viral di media sosial, begini kisah dokter yang terbaring lega di kasur rumah sakit pasien virus corona yang sepi.
RS Sementara Wuchang ini adalah satu di antara 14 rumah sakit darurat di Wuhan yang akhirnya ditutup.
• Cerita Pasien Corona di China Sebelum Meninggal Dunia, Merasa Perutnya Berisi Banyak Gas
Namun, saat Wuhan mulai menutup satu per satu RS sementara karena menurunnya kasus dan banyaknya pasien dengan gejala ringan yang sembuh, virus corona justru mewabah ke sejumlah negara lain.
Dikutip dari worldometers.info per Minggu (15/3/2020), virus ini telah menjangkiti 156.766 jiwa.
Dengan angka kematian 5.839 dan pasien sembuh sebanyak 75.937.
Penyesalan Dokter Ai Fen di Wuhan 'Dibungkam' soal Virus Corona: Jika Saya Tahu, Saya Nekat Sebarkan
Mewabahnya virus corona atau Covid-19 sebenarnya sudah disadari oleh para ahli medis di China sedari dulu.
Tetapi, karena dianggap menyebarkan rumor dan isu yang tidak benar, mereka memilih bungkam hingga akhirnya virus ini mewabah dahsyat di Kota Wuhan.
Salah satu kesaksian orang yang memilih bungkam, mengaku menyesal tak bertindak nekat untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
Seorang dokter bernama Ai Fen di Wuhan, menceritakan detail soal bagaimana dia 'dibungkam' setelah mencoba membagikan informasi soal virus corona.

Informasi yang diberikan Ai Fen kemudian disebarkan oleh mendiang Li Wenliang, dokter yang dianggap pahlawan karena menyuarakan isu itu pertama kali.
Sejak 30 Desember lalu, direktur departemen daruruat di Rumah Sakit Pusat Wuhan itu telah mengunggah hasil diagonasanya di media sosial WeChat dan membagikan kisahnya kepada majalah People.
Pada unggahannya, Ai Fen melampirkan diagnosa bahwa ada pasien yang mengidap infeski pneumonia karena virus corona ini mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah atau SARS.
• Kisah Pilu Seekor Anjing yang Terkunci Sendirian di Rumah Setelah Pemiliknya Tertahan di Wuhan
Dikutip dari SCMP via Kompas.com Rabu (11/3/2020), wawancara Ai Fen menyiratkan bahwa otoritas kesehatan setempat telah melewatkan momen untuk merilis peringatan virus corona sedini mungkin.
Wawancara tersebut dirilis pada Selasa (10/3/2020), tetapi kemudian dihapus dari WeChat karena memantik kemarahan warganet yang mengunggah ulang publikasi diagnosanya.
Sang dokter menceritakan, semua berawal pada 30 Desember 2019, saat dia melihat banyak pasien dengan gejala mirip flu tapi tak bisa ditangani dengan pengobatan biasa.