Virus Corona di Indonesia

Bukan Lewat Lockdown, Sri Sultan Ajak Warga Lawan VIrus Corona Lewat Slow Down dan Calm Down

Sri Sultan meminta warga Yogyakarta untuk calm down dan slow down, saat acara Sapa Aruh "Cobaan Gusti Allah", Senin (23/3/2020).

Kompas/ Haris Firdaus
Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, didampingi Wakil Gubernur DIY Paku Alam X (kiri) dan Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji, menyampaikan pernyataan mengenai penanganan penyakit Covid-19 di Bangsal Kepatihan, kompleks Kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta, Senin (23/3/2020). 

TRIBUNPALU.COM - Pada hari Senin (23/3/2020), Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menegaskan lagi bahwa dirinya tidak akan memberlakukan lockdown.

Namun, Sri Sultan meminta warga Yogyakarta untuk calm down dan slow down, saat acara Sapa Aruh "Cobaan Gusti Allah", Senin (23/3/2020). 

Calm down untuk menenangkan batin dan menguatkan kepercayaan diri, agar eling lan waspada. Eling atas Sang Maha Pencipta dengan laku spiritual: “lampah” ratri, zikir malam, mohon pengampunan dan pengayoman-Nya,” jelas Sri Sultan di Bangsal Kepatihan. 

Andrea Dian Tak Menyangka Bisa Kena Corona, Mengaku Sudah Rajin Olahraga Sebelum Sakit

Tawarkan Bantuan Penanganan Covid-19, Trump Kirim Surat untuk Kim Jong Un

Lalu, slow down menurut Sri Sultan adalah ikut serta bersama pemerintah mencegah penyebaran wabah corona.

Caranya dengan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Selain itu, juga berinisiatif untuk mengisolasi diri selama 14 hari jika merasakan gejala kurang sehat.

“Kalau merasa kurang sehat harus memiliki kesadaran dan menerima kalau wajib “mengisolasi diri” pribadi selama 14 hari sama dengan masa inkubasi penyakitnya,” pesannya.

Menjaga persaudaraan dengan jaga jarak

Selain itu, Sri Sultan juga mengingatkan pentingnya social distancing.

“Bisa jadi kita merasa sehat, tapi sesungguhnya tidak ada seorang pun yang bisa memastikan bahwa kita benar-benar sehat. Malah bisa jadi kita yang membawa bibit penyakit,” imbau Sultan HB X.

Sebagai penutup, Sri Sultan pun menyampaikan pepatah Jawa yang berbunyi: Datan serik lamun ketaman, datan susah lamun kelangan. 

Pepatah tersebut kurang lebih berarti, jangan marah bila ada musibah menimpa, dan jangan sedih bila kehilangan sesuatu yang kita punya.

“Pesan saya singkat: ”Waspadalah dan berhati-hatilah Saudara-saudaraku!” Doaku buat seluruh warga: “Sehat, sehat, sehat!”. Semoga Gusti Allah berkenan meridhai-Nya. Aamiin,” kata Sultan lagi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Calm Down dan Slow Down, Cara Sri Sultan Ajak Warga Yogyakarta Cegah Corona, Ini Maknanya", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved