Virus Corona di Indonesia
Imbas Virus Corona di Indonesia, Buruh Minta Tagihan Listrik dan BBM Turun
Menurut Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Riden Hatam Aziz tuntutan tersebut sangat realistis.
TRIBUNPALU.COM - Buruh meminta pemerintah segera menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tarif dasar listrik.
Menurut Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Riden Hatam Aziz tuntutan tersebut sangat realistis.
Apalagi harga minyak dunia turun cukup drastis. Turunnya harga BBM juga akan berpengaruh pada kebutuhan bahan pokok. Karena akan mengurangi atau memangkas biaya distribusi
"Dengan turunnya harga BBM, kita harapkan daya beli masyarakat akan terjaga. Apalagi saat ini kita sedang menghadapi masa sulit, terkait dengan pandemi corona," kata Riden dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/3/2020).
Selain BBM, tuntutan agar tarif dasar listrik diturunkan alasannya pemerintah sudah menurunkan harga gas industri dari 8 dollar AS ke 6 dollar AS per satu juta British thermal unit (MMBTU).
• Maruf Amin Sampaikan Ucapan Duka Cita atas Gugurnya Tenaga Medis di Tengah Wabah Virus Corona
• Pejabat Daerah Diminta Sosialisasikan Physical Distancing pada Masyarakat untuk Cegah Corona
Turunnya harga gas bumi, menurutnya otomatis memangkas biaya pokok produksi PLN.
"Pemerintah harus fair. Ketika harga minyak dunia dan gas naik, BBM dan TDL dinaikkan. Ketika itu turun, maka harga BBM dan TDL harus segera diturunkan," ujarnya.
Perlu diketahui, PT Pertamina (Persero) membuka peluang penurunan harga BBM non subsidi pada akhir bulan ini, Maret 2020.
Hal ini menyusul harga minyak dunia yang terus mengalami penurunan cukup dalam.
VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, penyesuaian harga BBM non subsidi dan penugasan bisa dilakukan, apabila harga minyak dunia tetap rendah sampai dengan akhir Maret 2020.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buruh Tuntut Harga BBM dan Tarif Listrik Turun, Apa Alasannya? ",
Pandemi Covid-19 di Indonesia per 31 Desember 2020: 8.074 Kasus Baru Tersebar di 34 Provinsi |
![]() |
---|
Data Sebaran Covid-19 per 27 Desember: 33 Provinsi Catat Kasus Baru, Total 108.452 Kasus Aktif |
![]() |
---|
Update Covid-19 di Indonesia per 25 Desember 2020: Tembus 700.097, Kasus Kematian Bertambah 258 Jiwa |
![]() |
---|
Data Kasus Virus Corona di Indonesia per 24 Desember 2020: 7.199 Kasus Baru Tersebar di 34 Provinsi |
![]() |
---|
Data Covid-19 per 21 Desember: Total 671.778 Kasus, Berikut 10 Provinsi dengan Kasus Tertinggi |
![]() |
---|