Virus Corona
Anak dr Bambang Sutrisna Curiga Ayahnya Tertular Corona dari Pasien: Mungkin Tepapar dari Praktek
Anak Prof Dr dr Bambang Sutrisna MHSc, dr Leonita Triwachyuni mengungkapkan kecurigaannya di mana sang ayah bisa terpapar virus Corona atau Covid-19.
TRIBUNPALU.COM - Prof dr Bambang Sutrisna MHSc telah meninggal dunia di RS Persahabatan karena terjangkit virus Covid-19.
Bambang Sutrisna menghembuskan napas terakhirnya, Senin (23/3/2020).
Atas kematian Bambang Sutrisna , sang anak, dr Leonita Triwachyuni mengungkapkan kecurigaannya di mana sang ayah bisa terpapar virus Corona atau Covid-19.
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa, Rabu (25/3/2020).
dr Leonita menuturkan, sejak awal sang ayah sudah menceritakan kondisi seorang pasien yang datang ke tempat prakteknya.
• Ternyata Ada Satu Benua yang Tak Terdampak Virus Corona, Dimana?
• Amerika Serikat Catat Kasus Virus Corona Terbanyak: Total 82 Ribu Kasus per Kamis (26/3/2020)

dr Bambang sudah curiga, pasien yang datang itu suspect Covid-19.
Meski demikian, kala itu dr Bambang tidak bisa melakukan pengecekan karena tidak memiliki alat tes swab untuk dapat mengidentifikasi positif atau negatif Covid-19.
"Sebenarnya dari awal, Papa sudah cerita kayaknya ada pasien yang datang ke tempat praktek dan dicurigai kok kayanya suspect Corona," jelas dr Leonita.
"Tapi kita kan nggak tahu karena kita nggak punya kit untuk swab," ujar dr Leonita.
Diagnosa dr Bambang hanya berdasarkan dari gejala serta hasil rontgen dan laboratorium.
dr Bambang kala itu sudah berpikir pasiennya sudah terjangkit Covid-19.
"Jadi itu diagnosa hanya dilakukan berdasarkan gejala dari laboratorium juga rontgen," ucap dia.
"Nah jadi Papa udah mikir wah jangan-jangan Corona nih," imbuhnya.
dr Leonita menyebutkan, kecurigaannya datang dari pasien tersebut karena di lingkungan dr Bambang tinggal, tidak ada yang menularkan Covid-19.
• Jilat Toilet Duduk di Kamar Mandi Umum, Remaja Ini Terinfeksi Corona

dr Bambang diketahui juga menjadi dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia dan melakukan beberapa penilitan.
FKM UI sudah mulai menerapkan pembelajaran secara daring.
dr Leonita menyampaikan, ada kemungkinan sang ayah terpapar dari praktek yang dilakukannya.
"Ya mungkin Papa terpaparnya dari praktek itu," tambahnya.
Kemudian dr Leonita menceritakan ketika kondisi sang ayah semakin kritis.
Pada Minggu (22/3/2020), dr Bambang sudah mengalami sesak yang berat dan batuk.
dr Leonita ketika itu dihubungi oleh sang kakak dan membicarakan soal keadaan dr Bambang.
dr Bambang juga sudah tak mampu untuk menelepon dr Leonita karena sulit berbicara.
"Jadi hari Minggu pagi itu, Papa sesaknya makin berat dan batuk," terang dr. Leonita.
Sang kakak menelepon dan bertanya mengapa dr Leonita tidak pulang dan meminta tolong untuk mengantar ayah mereka ke rumah sakit.
Awalnya, dr Bambang enggan untuk dibawa ke rumah sakit.
Namun akhirnya, dr Bambang mau diantar oleh suami dr Leonita.
• Wali Kota Tegal Putuskan untuk Ambil Kebijakan Lockdown: Ini Dilematis Tapi untuk Kebaikan Bersama

Setelah diantar ke rumah sakit, dr Bambang langsung masuk ke ruang isolasi.
Sejak saat itu, dr Leonita mengaku tidak mendapatkan kabar mengenai sang ayah dari dokter.
Namun, dr Bambang terus menghubungi dr Leonita sejak sore hingga malam hari.
Dalam telepon itu, dr Bambang menyampaikan minta tolong.
dr Bambang juga merasa sesak dan kedinginan.
"Cuma dari sore sampai malam, Papa telepon terus Papa selalu bilang 'tolongin Papi, Papi sesak, kedinginan'," imbuhnya.
dr Bambang diketahui terus menelepon dr. Leonita.
Sampai pukul 24.00 WIB, dr Bambang juga terus menelepon menantunya.
Namun setelah itu tidak ada kabar lagi dari dr Bambang.
Hingga akhirnya, pihak rumah sakit menelpon dr Leonita meminta persetujuan untuk memasang ventilator.
dr Leonita dan keluarga sampai di sana, tapi tidak bisa melihat ayahnya.
Kemudian, dr Bambang dinyatakan meninggal dunia, pukul 07.50 WIB.
"Saya sama keluarga ke sana, Papa meninggal jam 07.50," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul dr Bambang Sutrisna Meninggal karena Corona, Anak Curiga Ayahnya Tertular dari Pasien,