Kucing di Belgia Terjangkit Corona, Alami Gejala Diare sampai Sesak Napas

Seekor kucing di Belgia menjadi kucing pertama yang terjangkit Covid-19.

Editor: Imam Saputro
https://www.medscape.com/
Coronavirus 

Sementara itu menurut Worldometers, Belgia telah mengantongi 9.134.

Jumlah ini sebelumnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan yakni sebanyak 1.850.

Sementara itu angka kesembuhannya 1.063.

Menyoal potensi penularan Covid-19 pada hewan peliharaan, dokter hewan dari American Veterinary Medical Association Gail Golab mengatakan hal yang sama dengan Gucht.

"Kami tidak terlalu khawatir terkait penularan Covid-19 melalui kontak dengan anjing atau kucing," jelasnya.

Golab juga mengatakan bahwa virus bertahan paling baik pada permukaan yang halus, seperti halnya gagang pintu.

"Bahan berpori, seperti bulu hewan peliharaan, cenderung menyerap dan menjebak patogen."

"Sehingga membuatnya lebih sulit untuk menular melalui sentuhan," jelas Golab.

Anggapan ni juga diamini Dewan Nasional Perlindungan Hewan Belgia.

Menurut pihaknya, tidak ada alasan pemilik hewan lantas menjauhi peliharaannya terkait khawatir tertular Covid-19.

Tetapi perlu diperhatikan juga, sebelum dan setelah menyentuh binatang baiknya adalah mencuci tangan dan menjaga kebersihan.

Lantaran kasus baru-baru ini mengambarkan penularan dari manusia ke kucing, bukannya antar kucing.

"Jangan kembali ke abad pertengahan yang suram, ketika orang-orang yang tidak mengerti memburu dan membunuh kucing karena takut mereka akan tertular wabah," ungkap Dewan Nasional Perlindungan Hewan Belgia melansir Metro.

Boneka kayu kucing di Kuil Unrinji Yamaguchi dipakaikan masker dan difoto serta disebarluaskan ke media sosial supaya stres masyarakat berkurang.
Boneka kayu kucing di Kuil Unrinji Yamaguchi dipakaikan masker dan difoto serta disebarluaskan ke media sosial supaya stres masyarakat berkurang. (Mainichi)

Sementara itu anjing-anjing di Medical Detection Dogs justru dilatih untuk 'memburu' orang yang terinfeksi corona.

"Anjing yang mengidentifikasi Covid-19 akan dilatih dengan cara yang sama seperti anjing-anjing yang telah dilatih oleh lembaga amal untuk mendeteksi penyakit seperti kanker, parkinson dan infeksi bakteri."

"Dengan cara mencium sampel di ruang penelitian dan mengindikasinya saat mereka menemukan itu."

Mereka juga bisa mendeteksi perubahan suhu pada kulit, sehingga berpotensi mengetahui apakah seseorang mengalami demam," jelas lembaga amal ini.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved