Virus Corona
Dokter Spesialis Paru Jelaskan soal Bahaya Disinfektan: Ada Potensi Tularkan Virus Corona
Cairan disinfektan yang disemprotkan ke tubuh manusia demi cegah penyebaran virus corona (Covid-19) malah berbahaya.
Bahkan ia menyebut, cairan disinfektan yang disemprotkan ke manusia tidak direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Apalagi orang yang alergi yang tidak memakai lengan panjang yang membuat disinfektan langsung terkena kulit."
"Itu tidak baik untuk kulit, mata, dan saluran napas," tegas Erlina.
Ditanya perihal orang yang menutup mata dan menahan napas saat disemprot disinfektan, Erlina menyebut hal tersebut tetap berbahaya.
"Kan ada orang tidak tahan napas secara benar dan menutup mata tidak sempurna."
"Disinfektan akan menempel di kelopak, dan saat dia berkedip, ya sama juga berbahaya," lanjut Erlina.
Oleh karena itu, Erlina menyarankan cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China ini adalah dengan rutin mencuci tangan.
"Kemudian jangan pegang mata, hidung, wajah dan mulut. Itu yang mesti di lakukan, bukan ditubuh disemprot."
"Kalau khawatir virus corona di kulit, dia tidak akan menjadi penyakit, dia tidak tembus di kulit," ucapnya.
Erlina memberi contoh cara terbaik menghindari dari penyebaran virus corona.
Yakni menyiapkan baju pengganti saat bepergian dari luar rumah.
"Kami di rumah sakit, kita punya baju khusus. Kalau mau pulang ke rumah ganti baju dulu."
"Dan jangan pengang wajah karena virus masuknya lewat saluran pernapasan," kata Erlina kembali menegaskan.
Satgas Covid-19 Tak Rekomendasikan Disinfektan untuk Cegah Corona
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengingatkan cairan disinfektan tidak boleh disemprotkan ke tubuh manusia.