Virus Corona

Dokter Tirta Tanggapi Penolakan Tenaga Medis dan Jenazah Covid-19: Yang Harus Diedukasi itu Society

Dokter sekaligus influencer, Tirta Mandira Hudhi, pun kembali menyuarakan pendapatnya terkait adanya stigma dalam masyarakat yang menyikapi Covid-19.

Instagram/dr.tirta
Tirta Mandiri Hudhi atau Dokter Tirta. Dokter sekaligus influencer, Tirta Mandira Hudhi, pun kembali menyuarakan pendapatnya terkait adanya stigma dalam masyarakat yang menyikapi virus corona Covid-19. 

Sementara tempat yang ia kunjungi telah disemprot desinfektan.

Sebaran Wabah Covid-19 di Indonesia Diprediksi Masuki Masa Kritis pada April 2020, Mei Jadi Puncak

Ada Stigma Negatif terhadap Tenaga Medis di Indonesia, Dokter Tirta: Lawan Virusnya, Bukan Orangnya

WHO Khawatir Penyebaran Corona Semakin Meningkat: Beberapa Hari Kedepan Capai 1 Juta Kasus Positif

Dokter sekaligus influencer, Tirta Mandira Hudhi, pun kembali menyuarakan pendapatnya terkait adanya stigma dalam masyarakat yang menyikapi virus corona Covid-19.

Hal ini disampaikan oleh pria yang akrab dipanggil Dokter Tirta itu melalui akun Instagram-nya, @dr.tirta, pada Kamis (2/4/2020) hari ini.

Pria kelahiran 30 Juli 1991 ini mengunggah tangkapan layar cuitan yang berbunyi:

tenaga medis selalu menganjurkan pasien untuk jujur soal gejala

But, pasien kalo jujur, dicuekin lingkungannya, bener2 dianggep seakan2 "pendosa"

Akhirnya berpura-pura ga sakit. Dan aktivitas dan akhirnya malah menyebabkan seklilingnya sakit

Skenario yg "mgkn" terjadi saat ini

Tirta Mandiri Hudhi atau Dokter Tirta.
Tirta Mandiri Hudhi atau Dokter Tirta. (Instagram/dr.tirta)

Dalam unggahannya, Dokter Tirta pun menceritakan ada berita yang membuatnya merasa tidak percaya dan berpikir, "Iki tenanan? (Ini beneran?)"

Yakni soal ambulance jenazah yang ditolak dan mendapat caci maki.

Serta curhatan pasien PDP, ODP, dan tenaga medis yang mendapat stigma berupa pengucilan dan pengusiran secara halus.

Dokter Tirta pun merasakan tekanan semacam ini saat turun di lapangan, yakni dikucilkan.

Oleh karenanya, dokter yang punya usaha sampingan jasa laundry sepatu tersebut memberikan edukasi dan menekankan bahwa yang seharusnya diedukasi adalah masyarakat alias 'society.'

Ia mengingatkan, jenazah Covid-19 sudah ditangani dengan prosedur yang tepat sesuai undang-undang.

Bahkan, para pengurus jenazah memakai APD lengkap dan hazmat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved