Virus Corona

China Lakukan Lockdown Lagi, Kasus Covid-19 Kembali Muncul dari Pasien Tanpa Gejala

Cegah gelombang kedua, China lakukan lockdown total lagi di Kota Jia, Provinsi Henan akibat insiden penularan dari orang positif corona tanpa gejala.

Editor: Imam Saputro
STR / AFP
Ilustrasi tenaga medis virus corona di China - Cegah gelombang kedua, China lakukan lockdown total lagi di Kota Jia, Provinsi Henan akibat insiden penularan dari orang positif corona tanpa gejala, Rabu (1/4/2020). 

TRIBUNPALU.COM - Setelah China berhasil melalui masa sulit puncak penyebaran SARS-CoV-2 di Kota Wuhan, kini Negeri Tirai Bambu tersebut harus kembali menerapkan lockdown total.

Sebelumnya, aturan lockdown di Provinsi Hubei, China Tengah yang disebut episentri penyebaran Covid-19 ini dicabut pada Rabu (25/3/2020).

Penerapan lockdown tersebut berlaku hampir dua bulan atau terhitung sejak 23 Januari 2020 lalu.

Namun, pencabutan lockdown ini belum terjadi di Kota Wuhan, sebab kebijakan baru akan dicabut pada 8 April 2020.

10 Persen Pasien Sembuh Corona di China Positif Lagi, Dokter Wuhan: Tapi Tidak Menulari yang Lainnya

Belum sepenuhnya selesai 'berperang' melawan virus corona, kini Kota Jia, Provinsi Henan akan kembali di lockdown setelah kasus Covid-19 kembali muncul.

Kota Jia mengeluarkan kebijakan untuk menutup semua kompleks pada Rabu (1/4/2020).

Mobilitas warga pun diawasi ketat dengan menunjukkan kartu identitas baik berkunjung maupun meninggalkan rumah.

Selain itu, standart operasional pencegahan juga dilaksanakan seperti menggunakan masker dan melakukan pengecekan suhu tubuh.

Lalu lintas kendaraan pun juga akan dibatasi.

Pemandangan jalanan yang kosong di Wuhan, Provinsi Hubei, China, menyusul pencegahan dari masifnya wabah virus corona atau COVID-19 di wilayah itu, Minggu (10/3/2020).
Pemandangan jalanan yang kosong di Wuhan, Provinsi Hubei, China, menyusul pencegahan dari masifnya wabah virus corona atau COVID-19 di wilayah itu, Minggu (10/3/2020). (AFP/NOEL CELIS)

Dikutip dari South China Morning Post, otoritas setempat pun akan melakukan tindakan drastis seperti menerapkan lockdown total.

Hal tersebut dilakukan demi menangkis gelombang virus corona kedua di tengah desakan untuk memulihkan kembali situasi ekonomi China.

Wilayah yang berpenghuni 600 ribu penduduk ini akan ditutup khususnya terkait tempat bisnis.

Sementara bagian utilitas, seperti pemasok obat dan perusahaan logistik serta perusahaan pengolahan makanan akan tetap beroperasi.

Virus Corona di China Mulai Mereda. Pasar di Wuhan Kembali Jual Belikan Daging Kelelawar

Sementara dikutip dari Bloomberg.com, kebijakan ini berawal dari sebuah insiden

saat seorang wanita terinfeksi virus corona setelah mengunjungi seorang dokter.

Rupanya, dokter tersebut adalah seorang carier alias orang yang membawa virus tanpa menunjukkan gejala sakit.

Para peneliti menemukan seseorang yang menjadi carier berperan besar dalam penyebaran patogen kepada orang lain.

Hal tersebut karena banyak negara, terutama negara-negara yang memiliki kapasitas pengujian terbatas, hanya akan melakukan tes kepada orang-orang yang menunjukkan gejala sakit.

Ilustrasi tenaga medis virus corona di China.
Ilustrasi tenaga medis virus corona di China. (STR / AFP)

Kembali diwartakan oleh South China Morning Post, pihak otoritas Provinsi Henan telah melakukan pelacakan kontak terderkat dari tiga orang carier yang ditemukan di Kota Jia.

Ketiga carier ini berprofesi sebagai dokter di rumah sakit setempat.

Mereka dinyatakan positif virus corona pada akhir pekan lalu.

Mulai 1 Mei 2020, China Larang Warganya Konsumsi Daging Anjing dan Kucing

Keberadaan pasien positif virus corona ini membuat otoritas setempat menaikkan level kewaspadaan soal adanya kemungkinan gelombang kedua.

Sampai saat ini, China telah mengumumkan 31 kasus baru dan empat kematian setelah dua hari yang lalu nol kasus positif Covid-19.

Data ini dirilis oleh Wolrdometers per Jumat (4/3/2020) pukul 14.13 WIB.

Lebih lanjut, China mencatat adanya 81.620 kasus total dengan angka kematian sebanyak 3.322 jiwa serta pasien sembuh berjumlah 76.571 orang.

Sejumlah wisatawan asal Malaysia tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center, Batam, Selasa (28/1). Meningkatnya warga negara china yang terdeteksi virus corona di Singapura membuat pengawasan terhadap lalulintas warga negara asing maupun WNI diperketat untuk mencegah masuknya virus corona ke Indonesia.
Ilustrasi aktivitas warga (TRIBUN BATAM/Argianto Dihan Aji Nugroho)

Sementara dikutip dari Intisari, kini pasar Huanan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China mulai beroperasi dan kembali menjual hewan liar.

Beberapa bulan yang lalu, pasar ekstrem di Wuhan, China yang menjual daging hewan-hewan liar seperti kelelawar, ular, anjing, tikus, dan lainnya, ditutup setelah dikaitkan dengan munculnya wabah virus corona. 

Namun, hanya beberapa bulan setelah wabah virus corona menyebar dan menyebabkan puluhan ribu kematian di seluruh dunia, pasar daging di China kembali menjual daging kelelawar dan kalajengking.

Penyebab Mewabahnya Virus Corona Diduga Bukan Hanya Pasar Seafood Huanan, Ini Penjelasan Ahli

Selain itu, daging hewan-hewan liar yang kembali dijual di pasar Huanan di antara lainnya adalah ular, anjing, tikus dan lainnya.

Padahal pasar seafood Huanan di Wuhan, China merupakan tempat pertama kali di mana virus corona muncul pada bulan Desember.

Virus corona mulai menyebar dan menyebabkan puluhan ribu kematian di seluruh dunia.

Pemerintah China terpaksa menutup pasar Wuhan pada Januari 2020.

Di bulan Februari, pemerintah juga menyatakan larangan pada perdagangan dan konsumsi hewan liar.

Pasar Satwa Liar di Wuhan.
Pasar Satwa Liar di Wuhan. (Eva.vn)

Bahkan seluruh China saat itu juga lockdown hingga 2 bulan lamanya.

Namun setelah dinyatakan tidak ada kasus virus corona yang baru di negaranya, pasar Huanan kembali menjual hewan-hewan liar.

Saksi mata mengklaim kerumunan besar turun ke pasar dalam ruangan di Guilin, China barat daya, dan Dongguan, China selatan, ketika mereka dibuka kembali kemarin.

Banyak daerah di China telah merayakan "kemenangan" atas virus corona.

Bisnis yang sebelumnya ditutup karena wabah corona pun kembali dibuka untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu.

Update Covid-19 secara Global, Per 3 April 2020: Lebih dari 200.000 Kasus Terkonfirmasi Ada di AS

Melansir Dailystar, Minggu (29/3/2020), kegiatan itu disaksikan oleh koresponden Mail on Sunday, yang menggambarkannya sebagai "sangat meresahkan".

Koran itu melaporkan bahwa tampaknya tidak ada upaya yang dilakukan untuk mencegah wabah di masa mendatang dengan meningkatkan standar kebersihan.

Di Dongguan, kelelawar yang terkait dengan wabah Covid-19 bahkan diiklankan oleh penjual obat.

Pemerintah telah mengumumkan pada penduduk China untuk kembali menjalani kegiatan secara normal.

Hal itu dilakukan setelah hanya ada sejumlah kecil infeksi baru yang dilaporkan.

Seorang Ahli di China menjelaskan, Pasar Seafood Huanan di Wuhan diduga bukan menjadi satu-satunya penyebab Virus Corona mewabah di kota tersebut.
Seorang Ahli di China menjelaskan, Pasar Seafood Huanan di Wuhan diduga bukan menjadi satu-satunya penyebab Virus Corona mewabah di kota tersebut. (Twitter muyixiao / Tangkap layar CNN)

Koresponden yang tidak disebutkan namanya yang berbasis di Tiongkok itu mengatakan, "Semua orang di sini percaya wabah telah berakhir dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi".

"Itu hanya masalah di luar negeri sekarang sejauh yang mereka khawatirkan."

Dan di Dongguan, mereka menyatakan, satu-satunya perubahan adalah bahwa penjaga menghentikan orang-orang mengambil gambar.

"Pasar telah kembali beroperasi dengan cara yang persis sama seperti yang mereka lakukan sebelum virus corona," kata mereka.

(TribunPalu.com/Isti Prasetya, Intisari)

 
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved