Anies Baswedan Akui Ada Lonjakan Angka Kematian di Jakarta pada Maret 2020, Lebih dari Seribu

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengakui adanya lonjakan kasus kematian misterius pada Maret 2020.

Editor: Imam Saputro
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona. 

TRIBUNPALU.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengakui adanya lonjakan kasus kematian misterius pada Maret 2020.

Data menunjukkan ada lonjakan cukup tinggi pada bulan Maret 2020.

Anies pun mengakui bahw data tersebut benar adanya, terjadi lonjakan kematian pada Maret 2020.

Hal itu diungkapkan Anies Baswedan pada saat wawancara via Video Call dalam acara Aiman Kompas TV pada Senin (6/4/2020).

Dari data yang diperoleh dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta, pada Maret terdapat lonjakan kasus kematian secara keseluruhan hingga 4.377 kasus.

 

Dari data yang diperoleh dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta, pada Maret terdapat lonjakan kasus kematian misterius hingga 4.377kasus
Dari data yang diperoleh dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta, pada Maret terdapat lonjakan kasus kematian  hingga 4.377 kasus (Channel YouTube Kompas TV)

"Lonjakan kematian yang serius di Jakarta pada tahun 2018, rata-rata di bawah 30 penguburan, 2019 juga di bawah 2.000 pemakaman atau penguburan, bulan Januari dan Februari kurang lebih sama di bawah 3.000."

"Lalu pada Bulan Maret 2020 bulan lalu, tiba-tiba melonjak 4.300 lebih," ungkap presenter Aiman Witjaksono.

Lalu, Aiman menduga apakah lonjakan kematian itu akibat Virus Corona.

"Kalau seandainya ditambahkan kematian biasa 3.000 ditambah dengan PDP dan Corona yang positif maka masih ada 500 kematian yang misterius yang mungkin saja terkait Corona tapi tidak dilaporkan oleh keluarganya," sambung Aiman.

Anies menjawab lonjakan itu memang benar adanya.

"Begini bahwa ada peningkatan jumlah pelayanan pemulasaran dengan pemakaman itu benar."

"Karena angkanya Anda sebutkan di Bulan Maret sekitar 4.300 rata-ratanya 2.700," ujar Anies.

Meski belum diketahui secara pasti namun Anies mengatakan bahwa pemakaman kematian misterius itu menggunakan aturan penguburan jenazah Covid-19.

Anies menyebut sudah ada 644 pemakaman dengan aturan penguburan jenazah Covid-19.

"Nah kemudian juga memiliki data per hari pemakaman dengan protap Covid-19 sampai dengan hari ini, yang menggunakan Protap Covid-19 sudah ada 644," ucap dia.

Anies mengatakan bahwa ratusan yang dikuburkan dengan aturan jenazah Covid-19 itu ada yang memang positif Virus Corona ada yang tidak.

"Hari ini sendiri ada 48 sampai dengan sore tadi, nah tetapi itu semua tidak memiliki hasil tes laboratorium yang menyatakan bahwa mereka positif Covid-19," ungkapnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved